Wayan Sudirta PDIP Soroti Isu Krusial yang Absen dari Pidato Jokowi

Jum'at, 16 Agustus 2024 | 15:31 WIB
Wayan Sudirta PDIP Soroti Isu Krusial yang Absen dari Pidato Jokowi
Anggota Komisi III DPR, I Wayan Sudirta. [Dok.Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Politikus PDIP I Wayan Sudirta mengkritisi pidato Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang disampaikan pada Sidang Tahunan DPR/MPR/DPD RI 2024.

Menurut Wayan, pidato Jokowi biasa saja dengan materi yang dianggap terlalu sedikit.

"Yang saya tangkap kesan Pak Jokowi tidak terlalu los tidak terlalu lugas. Yang kedua materi pidatonya juga terlalu irit," kata Wayan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (16/8/2024).

Pasalnya, dia menyebut Jokowi tidak membahas beberapa isu yang dianggap krusial seperti hutang luar negeri hingga masalah hukum.

Baca Juga: Filosofi Emas di Balik Kebaya Anggun Puan Maharani Karya Didiet Maulana

"Tidak menyinggung hutang luar negeri. Kurang menyinggung masalah SDM, SDA," kata Wayan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (16/8/2024).

"Bahkan, masalah hukum pun yang disinggung hanya soal-soal yang sangat normatif seperti Komisi Yudisial. Tidak memberikan masukan bagaimana agar Komisi Yudisial ini berperan," tambah dia.

Soal produk hukum, dia menyebut Jokowi memang membahas soal KUHP, tapi Wayan menilai pembahasannya tidak terlalu mendalam.

"Sebenarnya yang kami tunggu sekarang ini kan penjelasan mengenai masalah persatuan, masalah demokrasi, masalah keadilan sosial, masalah-masalah yang berkaitan dengan hukum yang disorot sebagai politisasi hukum," tutur Wayan.

"Masalah yang disorot adalah ketidakadilan bagi kelompok yang berdekatan dengan kuasa. Seolah-olah mendapat perlakuan istimewa di bidang hukum sementara kelompok lainnya seperti dicari-cari kesalahannya," lanjut dia.

Baca Juga: 10 Tahun Menjabat, Ini Bansos yang Diberikan Jokowi ke Wong Cilik

Setidaknya, Wayan menyebut Jokowi perlu memberi penjelasan agar dirinya mendapat pemahaman dan keyakinan bahwa persatuan akan lebih terjaga.

"Demokrasi lebih terjaga, hak-hak rakyat tidak dikebiri dengan kotak kosong tapi itu tidak memadai yang kita tangkap," ujar Wayan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI