Takut Expired, IPW Desak Kejagung Lanjutkan Usut Skandal Pembelian 15 Pesawat MA60: Kasus Ini Bagai Masuk Peti Es

Kamis, 15 Agustus 2024 | 23:05 WIB
Takut Expired, IPW Desak Kejagung Lanjutkan Usut Skandal Pembelian 15 Pesawat MA60: Kasus Ini Bagai Masuk Peti Es
Takut Expired, IPW Desak Kejagung Lanjutkan Usut Skandal Pembelian 15 Pesawat MA60: Kasus Ini Bagai Masuk Peti Es. [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Namun, saat itu Wakil Presiden Jusuf Kalla kala menolak adanya kerjasama ini. Namun pada 5 Agustus 2008, telah dilakukan penandatanganan pembelian 15 unit pesawat MA60 untuk kepentingan Merpati Nusantara Airlines.

Penandatanganan tersebut dilakukan Dirjen Pengelolaan Utang mewakili Pemerintah Indonesia, dengan China Exim Bank. Sistem pengucuran pinjaman dijamin pemerintah, jadi dengan APBN. dengan  kebijakan politik pengalokasian anggaran.

“Nah apabila itu dijamin APBN maka itu harus mendapatkan dari DPR dalam satu rapat penganggaran. Akan tetapi persetujuan tersebut hanya dilakukan oleh oknum anggota DPR Komisi IX dalam hal dikeluarkannya subsidiary loan agreement atau SLA senilai 200 juta dolar AS,” ucapnya.

“Modus untuk mengamankan uang hasil korupsi dan TPPU sebesar USD46,5 juta, dilakukan melalui rekayasa dengan memunculkan broker boneka yang dikontruksikan seolah-olah menjadi agen penjualan 15 unit pesawat Xian Aircraft Industry yang diperankan MS pemilik  BPG, dengan memakai PT MGGS. Diduga atas inisiatif AH pemilik PT IMC Pelita Logistik,” imbuhnya.

Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso saat dipanggil MKD DPR. (Suara.com/Novian)
Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso saat dipanggil MKD DPR. (Suara.com/Novian)

Sugeng melanjutkan, uang hasil selisih pembelian 15 unit pesawat ini kemudian ditampung dalam rekening PT. MGGS.

Hasil tersebut, lanjut Sugeng, diduga dialirkan ke rekening PT IMC Pelita Logistik Tbk dan PT. Indoprima Marine, yang selanjutnya dialihkan atau dibelanjakan dan dibayarkan untuk pembelian barang-barang termasuk floating crane batu bara.

“Berdasarkan laporan hasil emeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI terkonfirmasi PT. MGGS, perusahaan yang berdiri sejak tahun 1983 merupakan agen penjualan 15 unit pesawat Xian Aircraft Industry dari China senilai Rp2,13 triliun,” katanya.

Selain merugikan negara, pesawat produksi Xia Aircraft Industry ini juga sempat memakan korban jiwa. Pada 7 Mei 2011 silam sebuah pesawat MA60 jatuh di perairan Kaimana, Papua Barat yang menewaskan 27 penumpang.

“Operasional pesawat dari tahun 2007 hingga 2011 mengalami kerugian sebesar Rp56 miliar. Di mana salah satu pesawat M60 jatuh di perairan Kaimana, Papua Barat yang menewaskan 27 penumpang pada 7 Mei 2011,” pungkas Sugeng.

Baca Juga: Kecipratan Duit Korupsi Harvey Moeis Rp3 Miliar, Kejagung Ungkap Nasib Sandra Dewi di Kasus Timah

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI