Suara.com - Korea Utara akan membuka kembali pariwisata internasional terbatas untuk wisatawan asing pada bulan Desember ini. Menurut pengumuman yang dibuat oleh dua perusahaan tur perjalanan kemarin, 14 Agustus, negara terpencil itu akan menyambut tur kelompok ke kota Samjiyon, yang terletak dekat Gunung Paektu.
KTG Tours, yang berbasis di Shenyang, Tiongkok, mengatakan tanggal pasti tur tersebut akan segera dikonfirmasi.
“Sejauh ini, hanya Samjiyon yang telah dikonfirmasi secara resmi tetapi kami pikir Pyongyang dan tempat lain juga akan dibuka!” tulis perusahaan itu dalam postingan Facebook.
Sementara itu, dalam postingan Facebook terpisah, Koryo Tours yang berbasis di Beijing juga mengatakan bahwa rencana perjalanan, tanggal, harga, dan rincian lebih lanjut sedang dalam proses penyelesaian dan akan diumumkan dalam “beberapa hari dan minggu mendatang”.
Baca Juga: Remaja 14 Tahun Ditangkap usai Menyamar Jadi Dokter di Rumah Sakit Serdang
Kota pegunungan Samjiyon terletak di perbatasan Tiongkok dan terkenal sebagai tempat kelahiran mendiang pemimpin Korea Utara Kim Jong Il. Daerah ini juga merupakan rumah bagi Gunung Paektu yang megah, gunung berapi aktif yang memiliki sejarah dan budaya penting bagi masyarakat Korea Utara dan Selatan, karena tempat ini dihormati sebagai tempat kelahiran bangsa Korea.
Pembukaan kembali ini menandai pertama kalinya dalam hampir lima tahun negara terpencil ini mengizinkan pariwisata internasional, setelah penutupannya karena pandemi COVID-19.
Namun, warga Malaysia tidak diizinkan melakukan perjalanan ke Korea Utara. Menurut pernyataan Kementerian Luar Negeri, yang diterbitkan pada 18 September 2017, semua warga negara Malaysia telah dilarang memasuki negara terpencil tersebut, dengan alasan meningkatnya ketegangan di Semenanjung Korea dan perkembangan terkait yang timbul dari uji coba rudal sebagai alasannya.
Beberapa bulan sebelumnya, hubungan Malaysia dengan Korea Utara memburuk setelah pembunuhan Kim Jong-nam, saudara laki-laki Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, di Bandara Internasional Kuala Lumpur pada Februari 2017.
Pada bulan Maret 2021, Korea Utara mengumumkan bahwa mereka akan memutuskan hubungan diplomatiknya dengan Malaysia setelah pengadilan tertinggi Malaysia menyetujui ekstradisi seorang pengusaha Korea Utara, Mun Chol-myong, ke AS untuk menghadapi tuduhan pencucian uang, lapor The Diplomat.
Baca Juga: Megawati: Sarawak, Sabah Itu Seharusnya Masuk Kita