Sebut Akar Rumput Resah dengan Sikap PBNU, MLB Ditegaskan Bisa Terjadi

Kamis, 15 Agustus 2024 | 07:34 WIB
Sebut Akar Rumput Resah dengan Sikap PBNU, MLB Ditegaskan Bisa Terjadi
Ilustrasi Logo Nahdlatul Ulama [Foto: ANTARA]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengasuh Mambaul Maarif Denanyar Jombang KH Abdussalam Shohib atau akrab disapa Gus Salam mengungkan jika saat ini akar rumput Nahdlatul Ulama (NU) mulai resah melihat sikap Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

Menurutnya, Musyawarah Luar Biasa (MLB) PBNU untuk melakukan pergantian pengurus sangat mungkin terjadi. Sebab, kata dia, kepemimpinan PBNU saat ini dinilai banyak melakukan penyimpangan.

“MLB terhadap rezim PBNU sekarang ini adalah bom waktu atau bola salju yang menggelinding terus karena desakan arus besar, baik yang struktural maupun kultural, jika tidak ada introspeksi dari struktur PBNU," demikian diungkap cucu pendiri NU tersebut dalam keterangannya diterima Suara.com, Rabu (14/8/2024) malam.

Sementara itu yang perlu diintrospeksi, Gus Salam melihat dan merasakan bahwa PBNU di bawah kepemimpinan Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya kerap menggunakan gaya intervensi, arogan, dan penuh intimidasi.

Baca Juga: Dipanggil Jokowi ke Istana Gegara Konflik PBNU-PKB, Gus Yahya: Beliau Perhatian

Gaya itu, menurutnya, tidak saja digunakan terhadap Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang mau diambil alih, tetapi juga terhadap kepengurusan struktural di internal dan sejumlah daerah.

“Akhirnya, gaya semacam itu membuka ruang bagi orang-orang yang punya interest pribadi untuk tampil, tapi bagi orang-orang yang mukhlis yang ingin mengabdi justru kesulitan,” tegasnya.

Ia mengungkapkan desakan MLB, dapat dikaitkan dengan hal yang sangat substansial di PBNU saat ini, yaitu minimnya ketaatan terhadap etika, konun asasi, dan AD/ART.

Ia mencontohkan pembelaan yang dilakukan terhadap bendahara umum PBNU yang terkena masalah hukum dan pembelaan itu dilakukan dengan menggunakan instrumen organisasi.

"Inilah contoh minimnya etika," paparnya.

Baca Juga: Said Aqil Bela Cak Imin: Kritik PBNU Adalah Jamu, Bikin PKB Makin Kuat

Ketika dikonfirmasi terkait ada 186 PCNU dan 8 PWNU yang mendesak untuk diadakan MLB, Gus Salam melihat desakan itu sebagai bentuk kegundahan dan kegelisahan warga NU terhadap rezim PBNU sekarang ini yang dinilai telah berjalan jauh dari keharmonisan dan keadaan yang kondusif.

“Sejak awal, sepak terjang rezim PBNU sekarang ini sering dipenuhi konfrontasi dan kontroversi, padahal tugasnya adalah mendamaikan, menyejukkan, memberi nasihat, bukan seperti sekarang ini yang malah memperuncing, hal ini bertentangan dengan nilai-nilai yang digariskan para pendiri NU,” tuturnya.

Langkah PBNU yang mau mengambil alih PKB dengan pembentukan pansus atau yang dikenal dengan Tim Lima dinilai Gus Salam tidak saja kurang bijak, tapi juga salah jalan.

“Secara aturan negara, PKB itu orpol sedangkan PBNU itu ormas, memiliki tugas sendiri-sendiri dan entitas yang berbeda,” paparnya.

Lebih lanjut, Gus Salam juga mempertanyakan parameter PBNU melihat PKB. Ia mempertanyakan sikap PBNU saat ini yang tak pernah mau mengapresiasi berbagai keberhasilan PKB.

“Semua pihak menilai PKB itu berkembang, meningkat, menjadi partai yang mandiri, solid, dan berhasil dengan perolehan suara yang fantastis, dan semua mengakui itu kecuali PBNU, ada apa?” katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI