Suara.com - Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Ukraina, Oleksandr Syrskyi mengungkapkan bahwa sekitar 100 tawanan perang Rusia telah ditangkap di wilayah Kursk. Informasi terbaru ini disampaikan melalui rekaman video yang diunggah ke saluran media sosial Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy.
Dalam video tersebut, Zelenskyy melaporkan kemajuan pasukan Kyiv yang telah bergerak maju satu hingga dua kilometer ke berbagai arah sejak awal hari.
"Kami terus maju di wilayah Kursk, sejauh satu hingga dua kilometer di berbagai area sejak awal hari. Kami telah menangkap lebih dari 100 prajurit Rusia selama periode ini," katanya melalui X, dikutip Rabu.
Zelenskyy menekankan bahwa penangkapan tawanan perang Rusia diharapkan dapat mempercepat pemulangan prajurit Ukraina yang ditahan.
Baca Juga: Bersatu Kejar Timnas Indonesia, Vietnam-Thailand Malah Diolok-olok Legenda Rusia
"Saya berterima kasih kepada semua pihak yang terlibat; ini akan mempercepat pemulangan para pria dan wanita kami ke rumah", lanjutnya.
Militer Ukraina juga mengklaim telah menghancurkan jet tempur Rusia jenis Su-34, yang diperkirakan bernilai sekitar $30 juta, dalam sebuah misi tempur di wilayah perbatasan Rusia tadi malam.
Menurut Staf Umum Ukraina, upaya untuk menghapuskan kekuatan musuh, termasuk peralatan dan senjata mereka, terus dilakukan secara berkesinambungan.
"Upaya untuk melenyapkan penjajah, peralatan dan senjata mereka terus berlanjut secara berkesinambungan," katanya.
Di sisi lain, laporan dari pejabat AS kepada Wall Street Journal menyebutkan bahwa Moskow telah menarik sebagian pasukannya dari Ukraina sebagai respons terhadap serangan di wilayahnya. Namun, belum jelas berapa banyak pasukan yang ditarik dan seberapa signifikan langkah tersebut.
Baca Juga: Mobil Toyota Jenis Satu Ini Diracik Jadi Bom untuk Perang di Ukraina, Harganya Miliaran
Sementara itu, Rusia mengklaim bahwa mereka telah mulai menggagalkan serangan di wilayah Kursk. Meski demikian, gubernur Belgorod, wilayah tetangga Kursk, mengumumkan keadaan darurat regional pada dini hari ini, menyebutkan adanya serangan Ukraina yang terus berlanjut.