Ada Ancaman Sabotase, Aksi 'Tolak Jokowi-Gibran Masuk Golkar' Gagal Digelar

Rabu, 14 Agustus 2024 | 16:28 WIB
Ada Ancaman Sabotase, Aksi 'Tolak Jokowi-Gibran Masuk Golkar' Gagal Digelar
Logo Partai Golkar. [Ist]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Massa yang mengatasnamakan sebagai Simpatisan Muda Partai Golkar berencana bakal menggelar aksi penolakan terhadap rumor yang menyebut Presiden Joko Widodo dan Gibran Rakabuming Raka mengambil alih Partai Golkar.

Namun, aksi penolakan yang bakal dilakukan di DPP Partai Golkar, Slipi, Palmerah, Jakarta Barat, pada Rabu (14/8/2024) dipastikan batal. Koordinator aksi, Ali Hasan mengatakan, terpaksa membatalkan aksi hari ini demi alasan keselamatan.

Sebab, lanjut Ali, sebelum melakukan aksi, pihaknya mendapat ancaman bahwa aksi tersebut akan disabotase.

"Tidak jadi (aksi), kita diancam mau disabotase kalau aksi. Jadi untuk jaga kawan-kawan, kita tunda," kata Ali saat dikonfirmasi, Rabu.

Baca Juga: Singgung Soal Kesetiaan, Ahok Mengaku Sedih Airlangga Dan Jusuf Hamka Mundur Dari Golkar

Sebelumnya, beredar selebaran soal aksi massa di depan DPP Partai Golkar, Slipi Jakarta Barat.

Dalam pamflet yang diterima Suara.com, ada 3 tuntutan yang bakal mereka suarakan dengan point utamanya yakni menolak Jokowi dan Gibran masuk sebagai kader Golkar.

Pamflet aksi tolak jokowi-gibran. [dok]
Pamflet aksi tolak jokowi-gibran. [dok]

Ketiga tuntutan yang tercantum dalam selebaran tersebut yakni:

  1. Menolak dengan tegas Jokowi-Gibran menjadi kader Partai Golkar;
  2. Melawan rencana mengambilalihan posisi Ketua Umum Partai Golkar oleh Jokowi maupun Gibran;
  3. Kami simpatisan Partai Golkar menilai masih banyak kader terbaik yang siap mengisi jabatan ketua umum ketimbang Jokowi dan Gibran.

Sementara itu, Kapolsek Palmerah, Kompol Sugiran, mengatakan pihaknya telah melakukan persiapan dalam pengamanan aksi tersebut.

Sedikitnya pihaknya bersama Polres Metro Jakarta Barat bakal mengerahkan 100 personel gabungan untuk mengamankan jalannya aksi.

Baca Juga: Soal Pemilihan Pimpinan Baru, Golkar DIY Tegaskan Calon Bermasalah Dilarang Maju Ketum

"Kalau yang ter-sprint (surat perintah) kurang lebih 85 (personel) tapi biasanya yang para Intel polres itu datang, ya 100 lah. 85 itu dari Polsek dan Polres," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI