Demo Tolak Pembangunan Rempang Eco City di Kedubes China, Warga Tak Mau Kampungnya Dirampas

Rabu, 14 Agustus 2024 | 12:42 WIB
Demo Tolak Pembangunan Rempang Eco City di Kedubes China, Warga Tak Mau Kampungnya Dirampas
Belasan orang yang mengaku sebagai warga Rempang menggeruduk Kedutaan Besar China. Mereka melakukan protes atas pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) Rempang Eco City. (Suara.com/Faqih)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Belasan orang yang mengaku sebagai warga Rempang menggeruduk Kedutaan Besar China. Mereka melakukan protes atas pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) Rempang Eco City.

Salah seorang demontran bernama Siti Hawa mengatakan dirinya menolak untuk direlokasi buntut proyek era pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

"Kami tetap menolak investasi enggak jelas. Kami enggak mau dirampas kampung kami,” kata Siti di depan Kedubes China, Jakarta, Rabu (14/8/2024).

“Harga mati kampung kami. Kami tak mau dijajah, tak mau dirampas kampung kami," tambahnya.

Baca Juga: Menteri Bahlil Sebut 70% Warga Rempang Mau Pindah ke Tanjung Banun

Selain menggelar aksi di depan Kebus China, warga Rempang ini juga berencana bakal menggelar aksi di depan Kantor Airlangga Hartarto, Kementerian Koordinator Perekonomian.

Siti melanjutkan, dirinya beserta warga lainnya merasa diusir paksa dari tanah kelahiran mereka. Oleh sebabnya, mereka menolak keras untuk direlokasi, alasannya mayoritas warga berprofesi sebagai nelayan dan perkebun di wilayah tersebut.

Warga merasa selama ini hidupnya sudah tercukupi dari hasil bumi, keberadaan Rempang Eco City justru disinyalir bakal membuat kesejahteraan mereka terganggu.

Penandatanganan MOU proyek Rempang Eco City melibatkan Xinyi Group, PT Makmur Elok Graha dan Indonesia (YouTube Sekretariat Presiden)
Penandatanganan MOU proyek Rempang Eco City melibatkan Xinyi Group, PT Makmur Elok Graha dan Indonesia (YouTube Sekretariat Presiden)

Sementara itu, perwakilan Walhi Nasional, Uli Arta Siagian, mengatakan mereka melakukan aksi di depan Kedubes China agar proyek tersebut dihentikan. Pasalnya investor paling besar dalam protek ini merupakan Xinyi, sebuah perusahaan yang berasal dari negara tirai bambu

"Kami mendesak kedutaan China untuk tidak lagi memberikan pendanaan atau saya pastikan uang kalian megalir untuk merusak kehidupan Rempang, masyarakat adat, dan Indonesia," kata Uli, dalam orasinya.

Baca Juga: Kembali Kunjungi Rempang, Bahlil Disambut Demo Emak-emak Tolak Relokasi

Perwakilan Walhi Riau, Umi Ma'rufah, mengatakan demonstrasi ini untuk meminta pemerintah menyetop PSN Rempang Eco City.

"Kewenangan investasi Rempang Eco City ada di Kemenko Perekonomian. Kami meminta pemerintah segera menghentikan proyek ini," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI