Bahlil Lahadalia

Galih Priatmojo Suara.Com
Rabu, 14 Agustus 2024 | 12:13 WIB
Bahlil Lahadalia
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia. [suarajogja.id/Hiskia Andika Weadcaksana]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pasca lengsernya Airlangga Hartarto, nama Bahlil Lahadalia menguat disebut sebagai sosok yang bakal menduduki kursi ketua umum Golkar.

Nama Bahlil Lahadalia mengemuka sebagai kandidat ketua umum setelah Partai Golkar baru saja mendapuk Agus Gumiwang Kartasasmita atau AGK sebagai Pelaksana Tugas atau Plt melalui rapat pleno yang digelar Selasa (13/8/2024) kemarin.

Dalam rapat tersebut kata Ketua Dewan Pembina Bapillu Golkar Idrus Marham bahwa sebanyak 34 DPD senada mendukung Bahlil Lahadalia menjadi suksesor Airlangga Hartarto.

"Kalau ngga salah sudah 34 yang lain menyusul ini hanya masalah teknis," klaimnya.

Baca Juga: Profil Agus Gumiwang Kartasasmita: Dulu "Ditendang" Aburizal Bakrie Ulah Dukung Jokowi, Kini Plt Ketum Golkar!

Sementara itu menurut politisi Partai Golkar lainnya Andi Sinulingga menyebut ada kandidat lain yang juga mengemuka selain Bahlil Lahadalia dalam bursa calon pengganti Airlangga Hartarto sebagai ketua umum.

Nama-nama itu diantaranya ada Bambang Soesatyo hingga Agus Gumiwang. Meskipun dalam jumpa pers Selasa malam kemarin, Agus telah menegaskan tak akan maju dalam bursa calon ketua umum Partai Golkar.

Lantas siapa sosok Bahlil Lahadalia yang disebut sebagai kandidat terkuat menggantikan Airlangga Hartarto di kursi ketua umum Golkar?

Sosok yang saat ini menjabat sebagai Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal merupakan politisi kelahiran 7 Agustus 1976 di Banda, Pulau Maluku.

Ia besar dari keluarga yang tergolong sederhana. Ayahnya merupakan kuli bangunan sementara sang ibu adalah tukang cuci.

Baca Juga: Jawab soal Klaim Dukungan Bahlil jadi Ketum Golkar, Agus Gumiwang 2 Kali Sebut 'Insyaallah'

Latar belakang yang sederhana itu menempa mentalnya menjadi sosok yang mandiri.

Bahlil diketahui sempat nyambi menjajakan kue ketika duduk di bangku sekolah dasar.

Ketika SMP, ia pernah jadi kondektur, kemudian setelah beranjak SMA, ia pernah mencicip sebagai sopir angkot.

Selepas SMA, Bahlil Lahadalia tercatat melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Port Numbay Jayapura, Papua.

Semasa di kampus inilah, Bahlil muda aktif dalam organisasi Himpunan Mahasiswa Islam. Ia pernah menjabat sebagai Bendahara Umum Pimpinan Nasional HMI.

Mentas dari bangku kuliah, Bahlil bekerja di perusahaan Sucofindo memulainya sebagai karyawan kontrak. Di kemudian hari ia ditunjuk sebagai direktur wilayah Papua yang membawahi 70 karyawan.

Dalam riwayat kariernya, Bahlil juga sempat mendirikan sebuah perusahaan konsultan di bidang IT dan Keuangan. Usianya ketika itu masih 25 tahun.

Jalan sukses Bahlil mulai terlihat setelah mampu mendirikan sebanyak 10 perusahaan di berbagai bidang yang dinaungi lewat bendera PT Rifa Capital.

Pada 2003, Bahlil masuk dalam anggota Himpunan Pengusaha Muda Indonesia atau HIPMI.

Di tahun 2015, lewat proses musyawarah nasional, Bahlil terpilih sebagai ketua HIPMI untuk periode 2015-2019.

Bersmaan dengan itu, ia juga memimpin delegasi perdagangan bagi pengusaha muda ke Jepang pada 2016 dan Eropa pada 2018.

kiprah yang mengkilap di bidang bisnis mengantarkan Bahlil Lahadalia masuk kabinet Indonesia Maju pada 2019.

Ia dipercaya Presiden Jokowi sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal sejak Oktober 2019. Kemudian pada 2021 dilantik sebagai Menteri Investasi yang merangkap kepala BKPM.

Tercatat dalam LHKPN saat menjabat sebagai Menteri Investasi periode pertama, harta kekayaan Bahlil Lahadalia mencapai Rp295 miliar.

Jumlah tersebut merangkak naik bila dibanding pada LHKPN akhir 2022 lalu.

Dimana jumlah harta kekayaan Bahlil Lahadalia menjadi Rp302 miliar atau naik sekitar Rp7,3 miliar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI