Suara.com - Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan tidak maju mencalonkan diri sebagai ketua umum Partai Golkar dalam Musyawarah Nasional (Munas) mendatang.
Agus yang telah resmi ditetapkan menjadi Plt Ketua Umum Partai Golkar mendapat tugas mengantarkan partai beringin menuju Rapimnas dan Munas pada 20 Agustus.
"Saya tidak maju," kata Agus di kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Selasa (13/8/2024) malam.
Sebelumnya, Agus menanggapi adanga klaim mengenai dukungan terhadap Bahlil Lahadalia menjadi Ketua Umum Partai Golkar sudah lebih dari 30 DPD tingkat I.
Baca Juga: Jawab soal Klaim Dukungan Bahlil jadi Ketum Golkar, Agus Gumiwang 2 Kali Sebut 'Insyaallah'
Menanggapi pertanyaan terkait klaim tersebut, Agus menjawab dengan jawaban insyaallah.
"InsyaAllah," kata Agus di kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Selasa (13/8/2024).
Agus tidak memberikan jawaban lain ketika ditegaskam mengenai pertanyaan yang sama.
"Jawaban saya insyallah," ujarnya.
Namun, Agus menyerahkan sepenuhnya penentuan ketua umum definitif pengganti Airlangga Hartarto kepada para pengurus. Nantinya mereka akan mengusulkan calon ketum melalui Musyawarah Nasional (Munas) pada 20 Agustus 2024.
Baca Juga: Beda dengan Airlangga, Agus Gumiwang Sebut Rapimnas dan Munas Golkar Digelar Agustus, Apa Alasannya?
Agus belum memastikan, apakah akan ada calin tunggal atau sejumlah nama yang akan maju menjadi ketum. Sebab, kata dia, sejauh ini belum ada pihak yang secara resmi menyatakan maju sebagai calon ketum Partai Golkar.
"Kita berikan apa, hak kepada DPD, DPD provinsi dan kabupaten/kota se-Indonesia untuk memilih ketua umum kan, kan begitu aja," ujarnya.
Sebelumnya, Ketua Dewan Pembina Bappilu Partai Golkar, Idrus Marham muncul ke publik tak berselang usai Airlangga Hartarto menyatakan mundur sebagai Ketua Umum Partai Golkar. Ia getol mengklaim sosok Bahlil Lahadalia menang aklamasi sebagai Ketum Golkar yang baru.
Politisi sekaligus eks Menteri Sosial yang pernah terjerat kasus korupsi itu mengklaim jika Menteri Investasi Bahlil Lahadalia sudah mengantongi dukungan lebih dari 30 DPD Partai Golkar untuk menjadi calon Ketua Umum Partai Golkar menggantikan Airlangga Hartarto.
Dengan begitu, kata Idrus, hampir pasti jika Bahlil akan terpilih secara aklamasi sebagai Ketum Golkar.
"Siapa yang akan terpilih Ketum, tanpa mendahului Tuhan saya yakin berdasar aspirasi dari bawah dari DPD yang sudah dari 30 sudah mendukung Bahlil, dan juga komunikasi tingkat atas terutamanya senior, katakanlah saudara Bahlil yang terpilih," kata Idrus saat konferensi pers di Kawasan Jakarta Pusat, Selasa (13/8/2024).
"Sekarang dukungannya sudah,... dari 38 DPD tinggal 1,2,3 itu pasti nyusul dan hampir pasti ini aklamasi," sambungnya.
Menurut dia, sebenarnya Munaslub untuk mengangkat ketua umum bisa dilakukan secara cepat. Hal tersebut pernah terjadi ketika Airlangga dipilih secara aklamasi dalam Munaslub tahun 2017 mengganti Setya Novanto yang menjadi tersangka di KPK.
"Nah kalau kita berkaca di situ maka untuk besok ini gak begitu susah, katakanlah rapat pada hari ini, pengesahan terhadap pengunduran diri Airlangga ditetapkan, menentukan PLT, menentukan waktu Munas," terangnya.
Dia bilang tak perlu ada persiapan yang khusus dalam menggelar Munas. Pasalnya soal kepengurusan partai bisa disusun di akhir.
"Ya waktu munas jangan terlalu lama karena tidak ada yang terlalu perlu dipersiapkan. Bisa disiasatin semua. Terpilih ketua umum, siapa ketua umum misalkan. Lalu yang lain-lain kan bisa nyusul perangkat-perangkatnya itu. untuk menyusun kepengurusan ini bisa nanti," tambah Idrus.