Jawab soal Klaim Dukungan Bahlil jadi Ketum Golkar, Agus Gumiwang 2 Kali Sebut 'Insyaallah'

Selasa, 13 Agustus 2024 | 23:04 WIB
Jawab soal Klaim Dukungan Bahlil jadi Ketum Golkar, Agus Gumiwang 2 Kali Sebut 'Insyaallah'
Plt Ketua Umum Partai Golkar, Agus Gumiwang Kartasasmita (tengah) memberikan pernyataan pers usai menggelar Rapat Pengurus Pleno di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Selasa (13/8/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Plt Ketua Umum Partai Golkar Agus Gumiwang Kartasasmita menanggapi adanga klaim mengenai dukungan terhadap Bahlil Lahadalia menjadi Ketua Umum Partai Golkar sudah lebih dari 30 DPD tingkat I. Menanggapi pertanyaan terkait klaim tersebut, Agus menjawab dengan jawaban insyaallah.

"Insyaallah," kata Agus di kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Selasa (13/8/2024).

Agus tidak memberikan jawaban lain ketika ditegaskam mengenai pertanyaan yang sama.

"Jawaban saya Insyaallah," ujarnya.

Baca Juga: Akui Jam Terbang Golkar Tinggi, Apa Tugas Pertama Agus Gumiwang usai Gantikan Airlangga Hartarto?

Meski demikian, Agus menyerahkan sepenuhnya penentuan ketua umum definitif pengganti Airlangga Hartarto kepada para pengurus. Nantinya, mereka akan mengusulkan calon ketum melalui Musyawarah Nasional (Munas) pada 20 Agustus 2024.

Plt Ketua Umum Partai Golkar Agus Gumiwang Kartasasmita.(Suara.com/Novian)
Plt Ketua Umum Partai Golkar Agus Gumiwang Kartasasmita.(Suara.com/Novian)

Agus belum memastikan, apakah akan ada calon tunggal atau sejumlah nama yang akan maju menjadi ketum. Sebab, kata dia, sejauh ini belum ada pihak yang secara resmi menyatakan maju sebagai calon ketum Partai Golkar.

"Kami berikan apa, hak kepada DPD, DPD provinsi dan kabupaten/kota se-Indonesia untuk memilih ketua umum kan, kan begitu aja," ujarnya.

Idrus Marham Ungkap Kans Bahlil jadi Ketum Golkar

Sebelumnya, Ketua Dewan Pembina Bappilu Partai Golkar, Idrus Marham muncul ke publik tak berselang usai Airlangga Hartarto menyatakan mundur sebagai Ketum Golkar. Idrus getol mengklaim sosok Bahlil Lahadalia menang aklamasi sebagai Ketum Golkar yang baru.

Baca Juga: Airlangga Dianggap Kakak, Plt Ketum Golkar Agus Gumiwang Puji Bahlil 'Bestie' di Kabinet Jokowi: Cocok Banget

Eks Menteri Sosial (Mensos) yang pernah terjerat kasus korupsi itu mengeklaim jika Menteri Investasi Bahlil Lahadalia sudah mengantongi dukungan lebih dari 30 DPD Partai Golkar untuk menjadi calon Ketua Umum Partai Golkar menggantikan Airlangga Hartarto.

Menteri Investasi/Kepala BKPM yang juga Kader Partai Golkar Bahlil Lahadalia. [Tangkapan layar]
Menteri Investasi/Kepala BKPM yang juga Kader Partai Golkar Bahlil Lahadalia. [Tangkapan layar]

Dengan begitu, kata Idrus, hampir pasti jika Bahlil akan terpilih secara aklamasi sebagai Ketum Golkar.

"Siapa yang akan terpilih Ketum, tanpa mendahului Tuhan saya yakin berdasar aspirasi dari bawah dari DPD yang sudah dari 30 sudah mendukung Bahlil, dan juga komunikasi tingkat atas terutamanya senior, katakanlah saudara Bahlil yang terpilih," kata Idrus saat konferensi pers di Kawasan Jakarta Pusat, Selasa (13/8/2024).

"Sekarang dukungannya sudah,... dari 38 DPD tinggal 1,2,3 itu pasti nyusul dan hampir pasti ini aklamasi," sambungnya.

Politisi Senior Golkar Idrus Marham. [Suara.com/Bagaskara]
Politisi Senior Golkar Idrus Marham. [Suara.com/Bagaskara]

Menurut dia, jika sebenarnya Munaslub untuk mengangkat ketua umum bisa dilakukan secara cepat. Hal tersebut pernah terjadi ketika Airlangga dipilih secara aklamasi dalam Munaslub tahun 2017 mengganti Setya Novanto yang menjadi tersangka di KPK.

"Nah kalau kita berkaca di situ maka untuk besok ini gak begitu susah, katakanlah rapat pada hari ini, pengesahan terhadap pengunduran diri Airlangga ditetapkan, menentukan PLT, menentukan waktu Munas," terangnya.

Dia bilang tak perlu ada persiapan yang khusus dalam menggelar Munas. Pasalnya soal kepengurusan partai bisa disusun di akhir.

"Ya waktu munas jangan terlalu lama karena tidak ada yang terlalu perlu dipersiapkan. Bisa disiasatin semua. Terpilih ketua umum, siapa ketua umum misalkan. Lalu yang lain-lain kan bisa nyusul perangkat-perangkatnya itu. untuk menyusun kepengurusan ini bisa nanti," tambah Idrus.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI