Penyerbuan Masjid Al-Aqsa oleh Menteri Israel Picu Ketegangan di Yerusalem

Bella Suara.Com
Selasa, 13 Agustus 2024 | 21:16 WIB
Penyerbuan Masjid Al-Aqsa oleh Menteri Israel Picu Ketegangan di Yerusalem
Ilustrasi - Polisi Israel masuk kompleks masjid Al Aqsa [Foto: ANTARA]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Setidaknya dua menteri Israel bersama ratusan pemukim ilegal Israel melakukan penyerbuan ke kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur, Selasa. Aksi tersebut untuk menandai peringatan Tisha B'Av, sebuah hari puasa tahunan Yahudi yang mengenang sejumlah bencana dalam sejarah Yahudi.

Menurut laporan dari Ynet, Menteri Keamanan Nasional Israel dari sayap kanan, Itamar Ben-Gvir, serta Yitzhak Wasserlauf, menteri lain dari partai Otzma Yehudit, dan anggota Knesset dari partai Likud, Amit Halevi, turut serta dalam penyerbuan tersebut.

Ben-Gvir menyatakan bahwa kebijakan mereka adalah mengizinkan doa Yahudi di area tersebut, sebuah komentar yang langsung dibantah oleh kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

"Kebijakan kami adalah mengizinkan doa (Yahudi)," kata Ben-Gvir, mengutip Ynet.

Baca Juga: Kapan Iran Balas Dendam ke Israel Atas Pembunuhan Ismail Haniyeh? Amerika Serikat Bocorkan Waktunya

Kantor Perdana Menteri menyatakan bahwa penetapan kebijakan di Temple Mount, atau yang lebih dikenal umat Islam sebagai kompleks Masjid Al-Aqsa, sepenuhnya berada di bawah kendali pemerintah dan perdana menteri.

“Penetapan kebijakan di Temple Mount (mengacu pada kompleks Masjid Al-Aqsa) secara langsung berada di bawah kendali pemerintah dan perdana menteri,” bunyi pernyataan tersebut.

Menurut Departemen Wakaf Islam yang dikelola oleh Yordania, sekitar 2.250 pemukim Israel mengunjungi kompleks tersebut dan melakukan ritual keagamaan Talmud.

Penyerbuan ini tidak hanya menciptakan ketegangan tetapi juga memperlihatkan pengetatan keamanan oleh pasukan Israel yang menutup akses jalan menuju Kota Tua Yerusalem dan memberlakukan pembatasan ketat terhadap warga Palestina yang hendak memasuki masjid.

Masjid Al-Aqsa merupakan situs tersuci ketiga dalam Islam, sementara umat Yahudi menyebut area tersebut sebagai Temple Mount, tempat mereka meyakini berdirinya dua kuil Yahudi kuno.

Baca Juga: 2 Konsep Islam Ini Buat Sensei Sugimoto Mantap Mualaf dari Buddha

Kompleks ini terus menjadi titik panas dalam konflik antara Israel dan Palestina, terutama sejak Israel mencaplok Yerusalem Timur pada tahun 1980, sebuah tindakan yang hingga kini tidak diakui oleh masyarakat internasional.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI