Kapan Iran Balas Dendam ke Israel Atas Pembunuhan Ismail Haniyeh? Amerika Serikat Bocorkan Waktunya

Andi Ahmad S Suara.Com
Selasa, 13 Agustus 2024 | 16:47 WIB
Kapan Iran Balas Dendam ke Israel Atas Pembunuhan Ismail Haniyeh? Amerika Serikat Bocorkan Waktunya
Ilustrasi Kapan Iran Balas Dendam ke Israel Atas Pembunuhan Ismail Haniyeh? Amerika Serikat Bocorkan Waktunya. [Jim WATSON / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kematian Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh saat ini membuat ketegangan meningkat di wilayah Timur Tengah, apalagi Iran disebut-sebut akan melakukan serangan balas dendam dalam waktu dekat.

Perlu diketahui, ada lima negara yang melakukan kesepakatan agar Iran tidak melakukan serangan balik ke Israel, karena dikhawatirkan akan terjadi ketegangan lebih panas di Timur Tengah.

Kelima negara yang mendesak Iran agar tidak melakukan serangan dan mendukung Israel itu yakni Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Jerman dan Italia.

Saat ini Amerika Serikat menyimpulkan bahwa Iran beserta proksi-proksinya di kawasan mungkin akan menyerang Israel pekan ini, kata Gedung Putih kantor presiden AS pada Senin (12/8) menyusul pembunuhan pemimpin politik Hamas di Teheran bulan lalu.

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby mengatakan kepada wartawan bahwa AS memiliki "kekhawatiran dan perkiraan yang sama dengan mitra-mitra kami di Israel sehubungan dengan kemungkinan waktunya, mungkin terjadi pekan ini."

Namun, ia menegaskan bahwa "pada saat ini sulit untuk memastikan" aksi balasannya akan seperti apa. Tapi, menurutnya, aksi balasan itu mungkin mencakup "serangkaian serangan yang cukup signifikan."

"Presiden yakin bahwa kami memiliki kemampuan yang tersedia untuk membantu membela Israel jika hal itu terjadi," katanya.

"Tidak seorang pun ingin melihat itu terjadi. Itu sebabnya kami terus melakukan pembicaraan diplomatik ini dengan sungguh-sungguh selama beberapa hari terakhir untuk melihat apa yang dapat dilakukan untuk meredakan situasi ini," ujarnya.

Kirby merujuk pernyataannya itu pada Presiden AS Joe Biden, yang pada Senin pagi berbicara melalui sambungan telepon dengan pemimpin Inggris, Prancis, Jerman, dan Italia terkait situasi di Timur Tengah.

Baca Juga: California Diguncang Gempa 4,4 Magnitudo, USGS Jelaskan Kondisi Terkini di Los Angeles

"Pembicaraan telepon itu dilakukan pada pagi hari, terutama untuk membahas ketegangan di Timur Tengah, terutama agar semua pemimpin menegaskan kembali apa yang telah mereka katakan dalam hal pembelaan Israel," ungkap jubir.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI