Settingan 'Kotor' Elite Politik, Perludem Sebut Bakal Ada Calon Gubernur Independen di Pilkada Jakarta

Selasa, 13 Agustus 2024 | 13:36 WIB
Settingan 'Kotor' Elite Politik, Perludem Sebut Bakal Ada Calon Gubernur Independen di Pilkada Jakarta
Peneliti Perludem Khoirunnisa Nur Agustyati. (Suara.com/Lilis)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pilkada Jakarta 2024 diperkirakan akan turut diikuti oleh satu pasangan cagub dan cawagub independen atau non partai. Namun, berdasarkan temuan Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), calon independen tersebut sengaja dimunculkan agar Pilkada Jakarta terlihat tetap demokratis tanpa ada kotak kosong.

"Kayaknya ada satu pasang, sekarang masih tahap verifikasi. Cuma saya belum tahu lagi update-nya gimana yang calon perseorangan ini. Terakhir saya bertemu dengan KPU ada satu pasang," kata peneliti Perludem Khoirunnisa Nur Agustyati ditemui di Jakarta, Selasa (13/7/2024).

Perempuan yang akrab disapa Ninis itu menduga kalau calon independen tersebut sengaja dirancang oleh elit politik agar cagub-cawagub Jakarta yang diusung partai tidak melawan kotak kosong. Dugaan itu dipicu karena melihat kemunculan calon independen tersebut terjadi mendadak.

"Calon perseorangan ini dukungannya meningkat dalam waktu sebentar saja. Tentu ada dugaan ke sana supaya gak kotak kosong saja. Tapi kompetisinya jadi gak genuine, gak sebenar-benarnya kompetisi karena gak ada ruang diskusi," jelas Ninis.

Baca Juga: Bersiap Merapat ke Gerindra, PKB Auto Tinggalkan Anies Sendirian jika PKS Tarik Dukungan

Diketahui bahwa kandidat terkuat calon gubernur Jakarta sampai saat ini ialah Ridwan Kamil yang didukung oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus.

Sementara majunya Anies Baswedan sebagai cagub Jakarta rentan gagal karena dua partai yang semula memberinya dukungan, Nasdem dan PKB, ditawarkan untuk bergabung ke KIM Plus.

Alhasil, dimunculkannya cagub independen sebagai 'strategi kotor' agar semata-mata Ridwan Kamil tidak melawan kotak kosong saat Pilkada Jakarta.

Kondisi seperti ini, kata Ninis, salah satu dampak dari pelaksanaan pemilu dilakukan secara serentak pada tahun yang sama. Sebab, partai politik jadi saling menyandera demi kepentingan pribadi.

Bakal pasangan calon independen atau perseorangan Dharma Pongrekun dan Kun Wardana mengantarkan syarat dukungan maju di Pilgub DKI, Jakarta, Minggu (12/5/2024). ANTARA/HO-KPU DKI/am.
Bakal pasangan calon independen atau perseorangan Dharma Pongrekun dan Kun Wardana mengantarkan syarat dukungan maju di Pilgub DKI, Jakarta, Minggu (12/5/2024). ANTARA/HO-KPU DKI/am.

"Saya rasa ini tidak bisa diulang kembali ya, pemilu dan pilkada di tahun yang sama akhirnya seperti ini, saling menyandera. Baru selesai pemilu, sudah tahu kekuatan masing-masing, kita bisa koktasi nih di pilkada, kan jadinya gak sehat," pungkasnya.

Baca Juga: PKB soal Usulan Usung Anies di Pilkada Jakarta: Awalnya Mulus Sekali, Ternyata...

Untuk diketahui, KPU Jakarta akan mengumumkan hasil tahapan verifikasi faktual (verfak) kedua bakal calon gubernur dan bakal calon wakil gubernur dari jalur perseorangan Dharma Pongrekun dan Kun Wardana pada Senin (19/7/2024).

Verifikasi faktual akan menjadi peluang terakhir yang dilalui Dharma-Kun agar bisa melaju ke Pilkada Jakarta 2024. Jika lolos, maka yang bersangkutan bisa menjadi pasangan calon independen pertama yang bertarung di Pilkada Jakarta.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI