Suara.com - Elon Musk mengadakan sesi wawancara dengan calon presiden AS dari partai Republik, Donald Trump yang disiarkan langsung lewat platform X.
Meski sempat tertunda 30 menit karena serangan DDOS, wawancara tersebut dapat memberi Trump kesempatan untuk menjadi pusat perhatian di saat pesaingnya dari Partai Demokrat untuk pemilihan presiden AS, Wakil Presiden Kamala Harris, telah menghapus keunggulannya dalam jajak pendapat.
Ketika ditanya soal penembakan yang membuatnya terluka di bagian telinga, Trump mengaku jadi lebih beriman setelah kejadian tersebut.
Ketika ditanya tentang percobaan pembunuhan itu, Donald Trump mengatakan kepada Elon Musk bahwa itu "tidak menyenangkan". Keduanya kini berbicara panjang lebar tentang pengalaman Trump.
Baca Juga: Mantan Petinggi Twitter Gugat Elon Musk, Omid Minta Bagian Rp 319 Miliar
"Saya langsung tahu bahwa itu peluru. Saya langsung tahu bahwa itu mengenai telinga... Bagi orang-orang yang tidak percaya pada Tuhan, saya pikir kita semua harus mulai memikirkan itu," kata Trump, yang tertembak di telinga kanan.
"Saya lebih beriman sekarang," kata Trump kepada Musk saat ia mengingat saat ditembak.
"Anda tidak bisa berpura-pura berani dalam situasi seperti itu, keberanian itu naluriah atau tidak," kata Musk kepada Trump saat ia berbicara tentang upaya pembunuhannya selama rapat umum pemilihan di Butler.
"Saya ingin berdiri dan memberi tahu mereka bahwa saya baik-baik saja, dan mereka menjadi marah," jawab Trump.