Suara.com - Langkah Airlangga Hartarto yang tidak menyelesaikan masa jabatannya atau mundur sebagai Ketua Umum Partai Golkar menimbulkan berbagai spekulasi. Meski begitu Pengamat Politik Ujang Komaruddin menilai hal tersebut kerap terjadi di partai beringin.
Menurutnya, hal tersebut merupakan bagian dari dinamika politik yang sedang terjadi di dalam tubuh Golkar.
"Saya sendiri melihatnya sesuatu yang janggal, walaupun memang sesuatu yang biasa saja pergantian ketua umum baik dalam konteks murni, munas maupun dalam konteks munaslub," katanya kepada Antara.
Ujang pun mengemukakan rekam jejak pergantian Ketua Umum Partai Golkar di masa-masa sebelumnya. Seperti pergantian Akbar Tanjung dengan Jusuf Kalla dan Setya Novanto yang digantikan Airlangga Hartarto.
Pun saat ini giliran Airlangga yang tiba-tiba secara resmi mengundurkan diri.
Ujang menilai selain karena pergerakan di internal Golkar, mundurnya Airlangga Hartarto juga berkaitan dengan momentum Pemilu 2024 silam.
"Jadi pergantian ketum pun ya walaupun lima tahunan kadang-kadang ya terjadi setiap tengah jalan atau setiap menjelang pilpres isu-isu munaslub itu."
"Jadi saya melihatnya ya ini Golkar biasa terjadi gitu," katanya.
Sebelumnya diberitakan, Airlangga Hartarto mengundurkan diri dari kursi ketua umum Partai Golkar. Pengunduran diri ini ia sampaikan langsung melalui keterangan video.
Airlangga menyampaikan pengunduran diri sebagai ketum diambil melalui pertimbangan.