Sambaran Petir Dahsyat Tewaskan 6 Orang di China, Cuaca Ekstrem Masih Mengancam

Aprilo Ade Wismoyo Suara.Com
Selasa, 13 Agustus 2024 | 07:44 WIB
Sambaran Petir Dahsyat Tewaskan 6 Orang di China, Cuaca Ekstrem Masih Mengancam
Ilustrasi petir. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Enam orang tewas dan 10 orang lainnya cedera ketika sambaran petir menyebabkan paviliun taman runtuh di Tiongkok timur, kata media pemerintah, Senin.

Kecelakaan itu terjadi di kota Changzhou di provinsi Jiangsu pada Minggu, kata kantor berita pemerintah Xinhua.

Kesepuluh orang yang terluka berada dalam kondisi stabil dan penyelidikan atas kecelakaan itu sedang dilakukan, kata penyiar negara CCTV.

Tiongkok mengalami musim panas dengan cuaca ekstrem, dengan hujan lebat di timur dan selatan, dan sebagian besar wilayah utara dilanda gelombang panas berturut-turut.

Baca Juga: Sempat Diguncang Gempa 7,1 Magnitudo, Hujan Deras dan Angin Kencang Lumpuhkan Jepang Utara

Seorang warga menggunakan kantong plastik sebagai penutup saat salju turun di Beijing, China, Minggu (7/11/2021). [NOEL CELIS / AFP]
Seorang warga menggunakan kantong plastik sebagai penutup saat salju turun di Beijing, China, Minggu (7/11/2021). [NOEL CELIS / AFP]

Bulan lalu, hujan lebat di provinsi utara Shaanxi menyebabkan jembatan jalan raya runtuh, menewaskan sedikitnya 38 orang.

Perubahan iklim, yang menurut para ilmuwan diperburuk oleh emisi gas rumah kaca, membuat jenis fenomena cuaca ekstrem ini lebih sering terjadi dan lebih intens.

Sebelumnya, China juga dilanda banjir dan tanah longsor yang menyebabkan 12 orang tewas.

Peristiwa banjir bandang itu menerjang wilayah provinsi Hunan, Tiongkok tengah dengan menghancurkan sebuah wisma.

Informasi itu disampaikan media pemerintah setempat, bahkan stasiun penyiaran resmi CCTV mengatakan ada 18 orang tewas.

Baca Juga: Kenapa AS, Prancis dan Jerman Tidak Mendesak Israel Untuk Menjaga Stabilitas Timur Tengah?

Dua belas jenazah dan enam orang yang selamat telah ditemukan pada Minggu malam, kata kantor berita resmi Xinhua.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI