Komunitas Hindu Turun ke Jalan, Serukan 'Bangladesh Tanah Air Kami, Kami Tak Akan Pergi'

Aprilo Ade Wismoyo Suara.Com
Senin, 12 Agustus 2024 | 09:43 WIB
Komunitas Hindu Turun ke Jalan, Serukan 'Bangladesh Tanah Air Kami, Kami Tak Akan Pergi'
Ilustrasi unjuk rasa di Bangladesh. [Munir UZ ZAMAN / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Umat Hindu yang berunjuk rasa di Chittagong juga mempertanyakan mengapa tempat ibadah mereka diserang.

"Kami butuh jawaban. Mengapa ini terjadi pada kami? Kami ingin hidup damai. "Biarkan kami hidup," demikian bunyi plakat lain di lokasi unjuk rasa.

"Mengapa saudara perempuan dan ibu kami dilecehkan secara fisik," bunyi catatan tulisan tangan lain di atas kardus yang muncul selama 'unjuk rasa menuntut keadilan'.

Sejak 5 Agustus, setidaknya 232 orang dilaporkan tewas dalam berbagai serangan dan konflik di seluruh Bangladesh sementara juga terjadi setidaknya 205 insiden serangan di 52 distrik terhadap kaum minoritas sejak jatuhnya pemerintahan yang dipimpin Sheikh Hasina.

Menurut laporan media, lebih dari 100 umat Hindu dan kaum minoritas lainnya telah terbunuh di seluruh negeri sejak jatuhnya pemerintahan sebelumnya.

Protes Chittagong pada hari Minggu menyaksikan emosi yang meluap-luap dengan kaum minoritas yang mengekspresikan kemarahan, kecemasan, dan kekhawatiran mereka, dengan harapan bahwa pihak berwenang mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengatasi kekhawatiran mereka.

Ironisnya, mengingat kerusuhan saat ini di negara tersebut, plakat 'AMAR SONAR BANGLA' juga ditampilkan selama protes. Diterjemahkan menjadi 'Bengal Emasku', plakat ini merupakan plakat nasional lagu kebangsaan Bangladesh yang ditulis oleh peraih Nobel Rabindranath Tagore yang juga merupakan komposer lagu kebangsaan India.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI