Suara.com - Peringatan keras diungkapkan Presiden Amerika Serikat Joe Biden kepada Iran agar tidak melakukan penyerangan kepada Israel, hal itu disebabkan ketegangan yang semakin meningkat di Timur Tengah.
Biden memberikan keterangan keras itu saat menanggapi pernyataan wartawan mengenai adanya kemungkinan serangan balasan terhadap Israel dari Iran.
"Jangan," kata Biden, dilansir Senin (12/8/2024).
Biden mengeluarkan peringatan yang sama pada April lalu, sebelum Iran melancarkan serangan roket dan pesawat nirawak terhadap Israel sebagai balasan atas serangan udara pada tanggal 1 April terhadap fasilitas diplomatiknya di ibu kota Suriah, Damaskus.
Baca Juga: Bentrokan Udara di Laut Cina Selatan, Filipina Tuduh Jet Tempur Tiongkok Lakukan Manuver Berbahaya
Serangan Iran tersebut menewaskan sedikitnya tujuh anggota Korps Garda Revolusi Islam Iran, termasuk dua jenderal tinggi.
Ketegangan meningkat di Timur Tengah karena pembunuhan Kepala Politik Hamas Ismail Haniyeh pada 31 Juli di ibu kota Iran, Teheran dan pembunuhan komandan senior Hizbullah Fuad Shukr oleh Israel di Beirut.
Hamas dan Iran menuduh Israel melakukan pembunuhan Haniyeh, sementara Tel Aviv belum mengonfirmasi atau membantah bertanggung jawab.
Iran bersumpah akan memberikan "hukuman keras" kepada Israel atas pembunuhan Haniyeh di tanah Iran.
Hizbullah, kelompok Lebanon, juga diperkirakan akan membalas setelah Israel membunuh Shukr dalam serangan udara di pinggiran selatan Beirut pada 30 Juli.
Baca Juga: Rakyat Jepang Desak Amerika Serikat Minta Maaf atas Bom Atom Hiroshima dan Nagasaki
Eskalasi tersebut terjadi di tengah serangan Israel yang sedang berlangsung terhadap Jalur Gaza yang telah menewaskan hampir 39.800 warga Palestina menyusul serangan pada 7 Oktober oleh kelompok perlawanan Palestina, Hamas, yang menewaskan 1.139 warga Israel. [Antara].