Prihatin Airlangga Mundur dari Ketum Golkar, ARB: Tapi Memahami Keputusan yang Diambil

Minggu, 11 Agustus 2024 | 20:35 WIB
Prihatin Airlangga Mundur dari Ketum Golkar, ARB: Tapi Memahami Keputusan yang Diambil
Ketua Dewan Pembina partai Golkar, Aburizal Bakrie. [Suara.com/Yaumal]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Keputusan Airlangga Hartarto meletakan jabatan Ketua Umum Partai Golkar mengundang keprihatinan Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie atau ARB.

Meski begitu, Aburizal Bakrie menyatakan pilihan Airlangga tersebut merupakan hak dan pilihan pribadi Airlangga.

"Dewan Pembina merasa prihatin, tetapi memahami atas keputusan yang diambil Airlangga untuk mundur dari posisi ketua umum," kata Aburizal Bakrie melalui Siaran Pers kepada Suara.com, Minggu (11/8/2024).

Ia megapresiasi keputusan Airlangga yang mendahulukan kepentingan-kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi maupun kelompok.

Tak hanya itu, ia mengatakan bahwa keputusan mundur Airlangga Hartarto karena ingin fokus dalam rangka memastikan stabilitas transisi pemerintahan Prabowo-Gibran yang sebentar lagi dilantik.

ARB juga menyadari tugas dan kompleksitas Airlangga Hartarto sebagai Menko Perekonomian membutuhkan ekstra fokus agar transisi pemerintahan berjalan baik.

"Airlangga ingin fokus di pemerintahan sebagai Menko Perekonomian mengingat tantangan ekonomi dunia ke depan juga semakin komplek," ujarnya

Terlepas dari keputusan mundur dari Ketum Partai Golkar, Ketua Dewan Pembina ARB menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya terhadap kinerja Airlangga Hartarto.

Sebab selama menjabat Ketua Umum Golkar, Airlangga telah memberikan capaian positif kepada partai beringin itu di Pemilu Presiden dan Legislatif 2024.

Baca Juga: Saat Airlangga Ucapkan Terima Kasih ke Jokowi Hingga Prabowo Usai Mundur dari Ketum Golkar

"Untuk itu Dewan Pembina memgapresiasi capaian Airlangga sebagai ketua umum yang berhasil meningkatkan kursi DPR dari 85 menjadi 102 atau 18 persen suara di DPR," kata ARB.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI