Suara.com - Pengamat Politik Universitas Djuanda, Gotfridus Goris Seran menyampaikan bahwa Menteri Investasi Bahlil Lahadalia diduga jadi suksesor mundurnya Airlangga Hartarto dari kursi Ketua Umum DPP Partai Golkar.
Seran menyampaikan bahwa Bahlil sebagai pendukung keras Joko Widodo, dinilai berambisi dan berani memegang kendali Partai Golkar dari Airlangga Hartarto.
"Bacaan saya, jika Bahlil suksesornya Airlangga dan pendukung keras Jokowi, selama ini sangat berambisi untuk Pimpin Golkar," kata dia, saat dihubungi Suara.com, Minggu (11/8/2024).
Menurutnya, Bahlil yang dikabarkan bakal menjadi pengganti Airlangga, menujukan bahwa kecenderungan Golkar akan memperkuat kekuasaan Jokowi pasca selesai sebagai presiden.
"Maka tampak ke permukaan Golkar akan lebih cenderung memperkuat kekuasaan Jokowi dalam pemerintahan dan bergandengan dengan Gerindra memperkuat pemerintahan Prabowo sampai ke daerah. Pilkada adalah jalan masuk untuk itu," jelas dia.
Seran menyampaikan, mundurnya Airlangga dari partai Golkar akan berdampak pada kontestasi Pilkada yang tinggal menghitung hari pendaftarannya.
"Mundurnya Airlangga sebagai Ketum Golkar tentu berdampak terhadap persiapan pilkada November 2024, terlebih sekitar dua mingguan lagi pendaftaran calon pada 27 Agustus nanti," jelas dia.
Diberitakan sebelumnya Airlangga Hartarto telah resmi menyatakan mengundurkan diri dari kursi Ketua Umum DPP Partai Golkar. Pengunduran dirinya ini sudah disampaikannya sejak Sabtu (10/8/2024) malam.
Dalam keterangan resminya yang diterima Suara.com, Airlangga menyebut pengunduran dirinya dilakukan karena ingin memuluskan transisi pemerintahan dari kepemimpinan presiden dan wakil presiden Joko Widodo alias Jokowi - Maruf Amin ke Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka.
Baca Juga: Resmi Mundur dari Ketum Golkar, Ini Penjelasan Airlangga Hartarto
Selain itu, Airlangga juga menyebut keputusan ini dibuat demi menjaga keutuhan partai lambang pohon beringin tersebut.
"Setelah mempertimbangkan dan untuk menjaga keutuhan Partai Golkar dalam rangka memastikan stabilitas transisi pemerintahan yang akan terjadi dalam waktu dekat, maka dengan dengan ini saya menyatakan pengunduran diri sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar," ujar Airlangga.
"Pengunduran diri ini terhitung sejak semalam, yaitu Sabtu, 10 Agustus 2024," lanjutnya.
Kontributor : Egi Abdul Mugni