Kisah Para Penjaga Surga Bawah Laut di Pulau Bunaken: Konservasi dan Tantangan Eksploitasi

Minggu, 11 Agustus 2024 | 12:51 WIB
Kisah Para Penjaga Surga Bawah Laut di Pulau Bunaken: Konservasi dan Tantangan Eksploitasi
Transplantasi terumbu karang metode rangka laba-laba atau spider di Bunaken. (Dokumentasi: Balai Taman Nasional Bunaken).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Pengendali Ekosistem Ahli Balai Taman Nasional Bunaken, Adi Tri Utomo. [Suarajogja.id/Hiskia Andika Weadcaksana]
Pengendali Ekosistem Ahli Balai Taman Nasional Bunaken, Adi Tri Utomo. [Suarajogja.id/Hiskia Andika Weadcaksana]

Ada pula faktor non alam yang menyebabkan kerusakan terumbu karang. Biasanya, aktivitas manusia berupa penyelaman pemula menyebabkan kerusakan karang. 

"Kalau kami ada kebijakan, kami tempatkan di tempat-tempat tertentu saja untuk yang penyelam pemula dan kegiatan snorkling. Kalau yang penyelam advance bisa dilokasi yang lain. Itu meminimalisir kerusakan karang oleh orang yang baru mau nyoba nyelam atau belajar snorkling," ungkapnya.

Tidak hanya mencegah kerusakan terumbu karang saja, kegiatan pemulihan pun tak luput dilakukan. Monitoring lokasi terumbu karang yang rusak dilakukan untuk pemulihan ekosistem sebelum dilakukan transplantasi. 

Adi menuturkan sebelum tahun 2000-an, kondisi terumbu karang sempat mengalami kerusakan yang cukup lumayan. Namun saat ini kondisinya sudah relatif pulih.

Selain pemulihan dengan faktor alam, transplantasi karang merupakan cara untuk mempercepat pemulihan tersebut. Transplantasi dilakukan untuk merapatkan kembali titik-titik yang sempat gundul atau rusak.

Transplantasi karang itu sudah dilakukan sejak awal pemulihan dengan metode atau media yang berbagai macam. Pihaknya saat ini menggunakan metode jaring laba-laba atau spider.

"Kemarin yang balai dibantu mahasiswa (KKN) juga nurunin 500 media, spider semua. Hasilnya sudah keliatan ketutupan, dari bulan Juli mulai teman-teman KKN datang," ucapnya.

Satu media transplantasi itu dihitung sekira memiliki luas satu meter persegi. Pada 2024, kata Adi, TN Bunaken memiliki target untuk melakukan pemulihan terumbu karang seluas 500 meter persegi.

Tidak terhitung ada berapa media yang sudah ditanam untuk pemulihan terumbu karang itu. Walaupun tidak semua berhasil tumbuh, sehingga tetap dilakukan pemeliharaan dengan tambal sulam.

Baca Juga: Peringati Hari Konservasi Alam, PDIP Gelar Seminar Dan Undang Para Pemulung Berdialog

Tidak hanya terbatas berupaya sendiri melakukan pemulihan dengan transplantasi karang sendirian. Pihaknya turut membuka pintu selebar-lebarnya untuk bantuan transplantasi dari pihak luar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI