Rakyat Jepang Desak Amerika Serikat Minta Maaf atas Bom Atom Hiroshima dan Nagasaki

Andi Ahmad S Suara.Com
Minggu, 11 Agustus 2024 | 10:02 WIB
Rakyat Jepang Desak Amerika Serikat Minta Maaf atas Bom Atom Hiroshima dan Nagasaki
Kondisi Kota Nagasaki Setelah dibom oleh Amerika Serikat dengan Bom Atom "Fat-Man" (archives.gov)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anggota majelis tinggi parlemen Jepang, Muneo Suzuki mengatakan, saat ini rakyat Jepang mendesak kepada Amerika Serikat untuk melakukan permintaan maaf langsung atas pemboman Atom di Hiroshima dan Nagasaki.

Suzuki sapaan akrabnya menegaskan, pada tahun lalu (2023) KTT G7 yang dilaksanakan di Hiroshima Presiden Amerika Serikat seharusnya mengakui bahwa telah ditemukan fakta AS menggunakan senjata nuklir.

"Dia seharusnya meminta maaf kepada dunia. Rakyat Jepang dari lubuk hatinya. Setidaknya satu kata tentang hal itu. Amerika, yang menjatuhkan bom atom, tidak pernah meminta maaf, Mereka harus meminta maaf,” kata anggota parlemen dilansir dari
Sputnik (Jaringan Antara), Minggu (11/8/2024).

Suzuki mengatakan Perdana Menteri Fumio Kishida harus melakukan upaya diplomasi agar Amerika Serikat meminta maaf.

Baca Juga: Kengerian Serangan Mematikan Israel di Jalur Gaza, Ternyata Dampaknya Sama Seperti Bom Atom Hiroshima

"Fumio Kishida sering mengatakan bahwa dia adalah 'perdana menteri dari Hiroshima, yang menderita akibat senjata nuklir.' Tapi Amerikalah yang membuat Hiroshima menderita akibat senjata nuklir. Dan dia harus memberitahu Amerika bahwa mereka harus meminta maaf kepada rakyat Jepang. Perdana Menteri Kishida harus melakukan upaya diplomasi atas hal ini Saya percaya Amerika Serikat harus meminta maaf dan menyatakan penyesalannya,” katanya.

Untuk diketahui, pada bulan Agustus 1945, pilot AS menjatuhkan bom atom di kota Hiroshima dan Nagasaki di Jepang.

Ledakan atom dan dampaknya menewaskan 140.000 orang dari 350.000 populasi di Hiroshima, dan 74.000 di Nagasaki. Mayoritas korban bom atom adalah warga sipil.

"Upacara perdamaian" diadakan setiap tahun di Hiroshima dan Nagasaki pada peringatan peristiwa tragis tersebut - 6 dan 9 Agustus. Jika duta besar negara-negara G7 menolak menghadiri upacara perdamaian di Nagasaki pada hari Jumat untuk menghormati para korban bom atom AS yang tidak diundang oleh Israel, mereka juga seharusnya menolak untuk berpartisipasi dalam upacara di Hiroshima, di mana Rusia dan Belarus tidak diundang," imbuhnya.

Pemerintah Kota Nagasaki dikabarkan tidak mengirimkan undangan kepada duta besar Israel untuk Jepang di tengah konflik di Jalur Gaza.

Baca Juga: Tahanan Palestina Dirudapaksa Tentara Israel, Amerika Serikat Beri Peringatan Tegas

Duta besar negara-negara G7 dan UE mengirim surat kepada Walikota Nagasaki Shiro Suzuki pada bulan Juli, mengancam untuk melewatkan acara tahunan tersebut jika duta besar Israel tidak diundang.
Suzuki mengonfirmasi pada hari Kamis bahwa keputusan tersebut tidak akan berubah. Oleh karena itu, duta besar Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Kanada, Italia, dan Australia tidak akan menghadiri upacara tersebut.

“Jika Anda memberi tahu Wali Kota Nagasaki bahwa jika dia tidak mengundang Israel, kami juga tidak akan datang, lalu katakan bahwa Rusia dan Belarusia tidak diundang ke upacara tersebut. Duta Besar G7, dimulai dari Duta Besar AS, seharusnya mengatakan bahwa ini tidak adil dan mereka akan memboikot upacara Hiroshima sehingga keseimbangan yang adil akan tercapai,” kata Suzuki.

Ia menambahkan, inti dari upacara perdamaian yang diadakan pada peringatan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki adalah agar negara-negara saling mengupayakan perdamaian.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI