Serangan Israel ke Sekolah di Gaza Tewaskan 100 Orang, Militer Berdalih Ingin Serang Pusat Komando Hamas

Aprilo Ade Wismoyo Suara.Com
Sabtu, 10 Agustus 2024 | 17:19 WIB
Serangan Israel ke Sekolah di Gaza Tewaskan 100 Orang, Militer Berdalih Ingin Serang Pusat Komando Hamas
Kepulan asap membubung di atas gedung-gedung yang terkena serangan udara Israel di Kota Gaza, Palestina, Sabtu (7/10/2023). [MAHMUD HAMS / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Badan pertahanan sipil Gaza mengatakan serangan Israel menghantam sebuah sekolah di Kota Gaza, menewaskan 90-100 orang, sementara militer Israel mengatakan telah menghantam pusat komando Hamas.

"Empat puluh martir dan puluhan lainnya terluka setelah Israel mengebom sekolah Al-Taba'een di daerah Al-Sahaba di Kota Gaza," kata juru bicara badan tersebut Mahmoud Basal dalam sebuah posting di Telegram.

Basal menggambarkan insiden itu sebagai "pembantaian yang mengerikan", dengan beberapa mayat terbakar.

"Para kru berusaha mengendalikan api untuk mengambil mayat para martir dan menyelamatkan yang terluka," katanya.

Baca Juga: Cara Mossad Rancang Pembunuhan Ismail Haniyeh dengan Operasi Canggih di Teheran

Militer Israel mengatakan Sabtu lalu bahwa mereka "tepat menyerang teroris Hamas yang beroperasi di dalam pusat komando dan kendali Hamas yang tertanam di sekolah Al-Taba'een".

Seorang pemuda di Kota Gaza terduduk di puing-puing reruntuhan akibat serangan militer Israel. (Foto: AFP)
Seorang pemuda di Kota Gaza terduduk di puing-puing reruntuhan akibat serangan militer Israel. (Foto: AFP)

Pada Kamis, badan tersebut mengatakan serangan Israel telah menghantam dua sekolah di Kota Gaza, menewaskan lebih dari 18 orang.

Militer Israel mengatakan saat itu telah menyerang pusat komando Hamas.

Perang di Gaza dimulai dengan serangan Hamas pada 7 Oktober yang mengakibatkan tewasnya 1.198 orang, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP berdasarkan angka resmi Israel.

Operator Palestina menangkap 251 sandera, 111 di antaranya masih ditahan di Gaza, termasuk 39 orang yang menurut militer Israel telah tewas.

Baca Juga: Penyakit Kulit Menyerang Ribuan Anak-anak di Gaza

Kampanye militer balasan Israel di Gaza telah menewaskan sedikitnya 39.699 orang, menurut kementerian kesehatan wilayah yang dikuasai Hamas, yang tidak memberikan rincian kematian warga sipil dan militan.

Israel telah bersumpah untuk menghancurkan kelompok Palestina itu sebagai balasan atas serangannya pada Oktober, tetapi selama 10 bulan perang di Jalur Gaza, militer telah kembali ke beberapa daerah untuk memerangi militan lagi.

Militer Israel pada hari Jumat mengatakan pasukan beroperasi di sekitar Khan Yunis, kota Gaza selatan tempat tentara telah ditarik pada bulan April setelah berbulan-bulan pertempuran sengit dengan Hamas.

Setelah militer mengeluarkan perintah evakuasi untuk beberapa bagian Khan Yunis, gambar AFPTV menunjukkan kerumunan orang mengalir melalui jalan-jalan yang berdebu dan rusak dengan berjalan kaki atau dengan keledai dan gerobak sepeda motor yang penuh dengan barang-barang.

Hingga hari Jumat, Kantor Kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (OCHA) memperkirakan bahwa "sedikitnya 60.000 warga Palestina mungkin telah bergerak menuju Khan Yunis bagian barat dalam 72 jam terakhir", kata juru bicara PBB Florencia Soto Nino.

Perang Gaza telah menarik kelompok-kelompok yang berpihak pada Iran di wilayah tersebut, dan kekhawatiran akan perang Timur Tengah yang lebih luas telah meningkat menyusul sumpah balas dendam atas pembunuhan dua militan senior, termasuk pemimpin politik Hamas.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI