Hari ini adalah tepat 79 tahun setelah Indonesia menyatakan diri sebagai sebuah negara yang merdeka, merdeka dari segala penjajahan baik fisik maupun mental kolonialisme yang sudah dialami selama beratus tahun oleh bangsa ini.
Perjuangan meraih kemerdekaan ini harus bertaruh jiwa dan raga. Para pahlawan, baik yang berjuang secara lokal kedaerahan maupun nasional telah rela mengorbankan nyawa mereka demi tegaknya negeri ini.
Secara fisik, memang Indonesia telah merdeka dan diakui sebagai sebuah negara berdaulat. Namun, kita wajib pahami bahwa penjajahan yang ada saat ini lebih mengarah kepada penjajahan mental.
Globalisasi yang merubah segalanya bisa mengancam kedaulatan negara RI. Kedaulatan Tanah Air saat ini terancam, bukan oleh perang berbentuk senjata tetapi oleh perang gagasan, ide, hingga produk.
Dahulu, Presiden Pertama RI Soekarno pernah menyebutkan, "Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih susah karena melawan bangsa sendiri."
Kini, bibit perpecahan pun mulai terlihat dari berbagai sudut kehidupan.
Hadirin yang saya hormati.
Mari kita lupakan kebencian yang masih tersisa dari diri kita. Ini saatnya kita kembali merajut asa untuk membangun negeri ini dengan karya-karya terbaik kita. Dengan itu, Bumi Pertiwi akan tegak berdiri dan disegani dunia.
Mari jalin kembali tali persaudaraan yang putus karena perbedaan-perbedaan yang ada. Jika tidak ada kesatuan yang kokoh, bangsa ini tidak bisa jadi bangsa yang kuat.
Baca Juga: Profil dan Potret Maulia Permata Putri, Pembawa Baki Bendera Pusaka Upacara 17 Agustus 2024 di IKN
Mari kita curahkan hati dan pikiran kita dengan niat untuk memberikan yang terbaik bagi Indonesia. Indonesia menunggu karya-karya terbaik anak bangsa.