AS Bocorkan Info Intelijen ke Austria terkait Rencana Serangan ISIS di Konser Taylor Swift

Aprilo Ade Wismoyo Suara.Com
Sabtu, 10 Agustus 2024 | 11:43 WIB
AS Bocorkan Info Intelijen ke Austria terkait Rencana Serangan ISIS di Konser Taylor Swift
Taylor Swift di konser The Eras Tour (Instagram/taylorswift)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Amerika Serikat memberikan informasi intelijen kepada Austria yang membantu menggagalkan dugaan rencana ISIS untuk menyerang konser Taylor Swift, Gedung Putih mengonfirmasi pada hari Jumat.

"Kami bekerja sama erat dengan mitra di seluruh dunia untuk memantau dan menggagalkan ancaman," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby kepada wartawan

"Sebagai bagian dari pekerjaan itu, Amerika Serikat memang berbagi informasi dengan mitra Austria untuk memungkinkan penggagalan ancaman terhadap konser Taylor Swift di Wina," katanya.

Tiga orang yang diduga simpatisan ISIS telah ditangkap atas tuduhan merencanakan serangan bunuh diri di konser megabintang itu di Wina.

Taylor Swift di konser The Eras Tour (Instagram/taylorswift)
Taylor Swift di konser The Eras Tour (Instagram/taylorswift)

Sebelumnya, Pihak berwenang menemukan materi kelompok ISIS dan al-Qaeda di rumah tersangka kedua dan terakhir dalam rencana yang gagal untuk menyerang pertunjukan Taylor Swift di Atria yang kini dibatalkan. Tidak ada tersangka lain yang dicari setelah keduanya ditangkap, kata Menteri Dalam Negeri Gerhard Karner pada hari Kamis di Wina.

"Situasinya serius, situasinya serius. Namun, kita juga dapat mengatakan: Tragedi dapat dicegah," katanya.

Pihak berwenang keamanan Austria mengatakan tersangka kedua, seorang warga negara Austria berusia 17 tahun dengan akar Turki dan Kroasia, ditangkap oleh pasukan polisi khusus di dekat stadion tempat konser seharusnya berlangsung minggu ini. Seorang warga Austria berusia 19 tahun juga telah ditangkap. Nama-nama tersangka tidak dipublikasikan sesuai dengan aturan privasi Austria.

Pejabat keamanan Austria menduga kedua pemuda itu ingin melakukan serangan di luar stadion, membunuh sebanyak mungkin orang dengan menggunakan pisau atau bahan peledak rakitan sendiri.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI