Dipuji-puji Presiden 2 Periode, Salam Perpisahan Sentimentil Luhut ke Jokowi: Selamat Jalan Pak!

Rabu, 07 Agustus 2024 | 13:17 WIB
Dipuji-puji Presiden 2 Periode, Salam Perpisahan Sentimentil Luhut ke Jokowi: Selamat Jalan Pak!
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan dan Presiden Jokowi. (Instagram/luhut.pandjaitan)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan selamat jalan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjelang akhir jabatan kepala negara pada Oktober 2024.

Ucapan selamat jalan itu disampaikan Luhut saat memberikan sambutan dalam acara peresmian pabrik bahan Anoda Baterai Litium di Kendal, Jawa Tengah, Rabu (7/8/2024).

Mulanya Luhut mengingat ketegasan Jokowi yang memutuskan melarang ekspor nilel secara mentah. Keputusan tersebut tetap diambil, kendati menuai pro dan kontra.

"Saya percaya Bapak Presiden (Jokowi), sepanjang waktu orang akan mengenang bahwa bapak telah meletakkan landasan negara ini menjadi negara industrialisasi, tidak hanya pengekspor material," kata Luhut.

Baca Juga: Sadar Diri Cuma Manusia Biasa, Dalih Presiden Jokowi Minta Maaf Jelang Lengser dari Kekuasaan

Ia kemudian menyampaikan selamat jalan kepada Jokowi yang dalam beberapa bulan ke depan tidak lagi menjabat sebagai presiden.

"Saya kalau boleh mungkin sentimentil, selamat jalan pak," kata Luhut.

Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.(Suara.com/Novian)
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.(Suara.com/Novian)

Luhut menyampaikan sosok Jokowi tentu akan dikenang. Menurutnya walaupun Jokowi masih menjabat 2-3 bulan ke depan, tetapi Luhut merasa sentimentil menyampaikan hal tersebut di dalam acara peresmian pabrik bahan Anoda Baterai Litium. 

"Walaupun masih 2-3 bulan pak presiden, tapi saya kira acara penting semacam ini buat saya pribadi sangat menyentuh," kata Luhut.

Luhut kemudian mengenang kembali proses pengambilan keputusan oleh Jokowi terkait larangan ekspor nikel.

Baca Juga: Istana: Belum Ada Rencana Presiden Jokowi Reshuffle Kabinet Seperti Isu yang Beredar

"Karena saya ingat di depan pintu masuk Istana di belakang, bapak konfirm untuk kita mem-banned ekspor nikel dan itu merupakan tantangan karena kita kehilangan 1,5 miliar (US dolar), tapi sekarang buahnya, kita disegani kita dihormati, teknologi kita akan bagus dan ekspor kita meningkat," mata Luhut.

Luhut mengatakan tidak ada lahi orang yang menganggap enteng Indonesia, menilai. bahwa Indonesia bisa diatur. Sebaliknya kata Luhut, Indonesia merupakan negara besar, negara yang punya karakter.

"Negara yang bisa mengatakan ya dan negara bisa mengatakan tidak," kata Luhut.

Luhut meyakini kepemimpinan Jokowi, meski tinggal menyisakan beberapa waktu, tetap meninggalkan legacy yang ia nilai tidak mudah dilakukan oleh orang lain.

"Oleh karena itu, kita semua pembantu presiden harus betul-betul mengawal semua peraturan dengan baik kita harus jaga kredibilitas presiden yang dibangun 10 tahun," kata Luhut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI