"Intinya pada pagi hari ini, kami bersinergi untuk mengambil tindakan terhadap bentuk-bentuk premanisme atau kejahatan yang ada di terminal ini," kata Wakapolres Metro Jakarta Utara AKBP Wahyudi di Jakarta, Jumat (26/7).
Ia mengatakan, jika masih menemukan aksi premanisme dan bentuk aksi lainnya akan diproses secara tegas dan melalui prosedur yang jelas.
Kepala Terminal Bus Tanjung Priok Muzofar Surya Alam mengaku terminal ini identik sekali dengan masalah kriminal. Karena itu, pihaknya berbenah diri, sedikit demi sedikit bekerjasama dengan jajaran Kepolisian.
Menurut dia, keterbatasan jumlah anggota menjadi penyebab sulit menangkap pelaku aksi kejahatan. "Kalau menangkap justru kita berbahaya, pernah anggota saya secara reflek ikut menangkap, malah jadi korban, kena tebas," kata dia. (Antara)