Sinwar dituduh oleh Israel sebagai salah satu otak di balik serangan besar-besaran Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023. Sejak perang dimulai, Sinwar telah bersembunyi di Gaza, menolak upaya-upaya Israel untuk membunuhnya.
Serangan Hamas tersebut mengakibatkan sekitar 1.200 orang tewas menurut data Israel. Selama serangan tersebut, para militan juga menangkap 251 orang, 111 di antaranya masih ditahan di Gaza, termasuk 39 yang menurut militer Israel telah meninggal.
Sementara menurut kementerian kesehatan Gaza, upaya balasan Israel di Gaza sejauh ini telah menewaskan sekitar 39.653 orang.
Pengaruh dan Kontroversi
Sinwar dianggap sebagai salah satu pemimpin Hamas yang paling berpengaruh dan kontroversial. Kepemimpinannya memiliki dampak besar pada situasi politik dan keamanan di Gaza serta hubungan dengan Israel.
Meski demikian, Sinwar sering kali menjadi sasaran kritik dari berbagai pihak, baik dari dalam maupun luar negeri, karena pendekatannya yang keras dalam konflik dengan Israel dan metode perlawanan yang digunakannya.