Berbahaya! Hari Ini Kualitas Udara di Jakarta Tak Sehat, Posisi Terburuk Kedua di Dunia

Rabu, 07 Agustus 2024 | 07:29 WIB
Berbahaya! Hari Ini Kualitas Udara di Jakarta Tak Sehat, Posisi Terburuk Kedua di Dunia
Berbahaya! Hari Ini Kualitas Udara di Jakarta Tak Sehat, Posisi Terburuk Kedua di Dunia. (Unsplash/Alex Gindin)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Polusi udara di Jakarta tampaknya makin parah sehingga bisa mengancam kesehatan masyarakat, terutama yang beraktivitas di luar ruangan. Pasalnya, kualitas udara di Jakarta lagi-lagi mendapat rapor merah karena dinyatakan tidak sehat untuk tubuh. Bahkan, Jakarta berstatus sebagai kota dengan kondisi udara terburuk kedua di dunia pada Rabu (7/8/2024) pagi. 

Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada pukul 06.09 WIB, indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta berada di angka 153 atau masuk dalam kategori tidak sehat dengan polusi udara PM2,5 dan nilai konsentrasi 58,6 mikrogram per meter kubik.

Konsentrasi tersebut setara 11,7 kali nilai panduan kualitas udara tahunan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
 PM 2,5 adalah partikel udara yang berukuran kecil dari 2,5 mikron (mikrometer).

Ilustrasi polusi udara (Pexels.com/Natalie Dmay)
Ilustrasi polusi udara (Pexels.com/Natalie Dmay)

Kategori tidak sehat, yakni kualitas udaranya tidak sehat bagi kelompok sensitif karena dapat merugikan manusia ataupun kelompok hewan yang sensitif atau bisa menimbulkan kerusakan pada tumbuhan ataupun nilai estetika dengan rentang PM2,5 sebesar 100 lebih.

Baca Juga: Parah! Kualitas Udara Jakarta Jumat Ini Terburuk Ketiga di Dunia: Ke Luar Rumah Wajib Bermasker

Adapun kategori sedang, yakni kualitas udaranya yang tidak berpengaruh pada kesehatan manusia ataupun hewan tetapi berpengaruh pada tumbuhan yang sensitif dan nilai estetika dengan rentang PM2,5 sebesar 51-100.

Kategori baik, yakni tingkat kualitas udara yang tidak memberikan efek bagi kesehatan manusia atau hewan dan tidak berpengaruh pada tumbuhan, bangunan ataupun nilai estetika dengan rentang PM2,5 sebesar 0-50.

Lalu, kategori sangat tidak sehat dengan rentang PM2,5 sebesar 200-299 atau kualitas udaranya dapat merugikan kesehatan pada sejumlah segmen populasi yang terpapar.

Kabut polusi udara menyelimuti gedung-gedung di Jakarta, Selasa (5/10/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Kabut polusi udara menyelimuti gedung-gedung di Jakarta, Selasa (5/10/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

Terakhir, berbahaya (300-500) atau secara umum kualitas udaranya dapat merugikan kesehatan yang serius pada populasi. 

Kota dengan kualitas udara terburuk urutan pertama yaitu Kinshasa (Kongo) di angka 190, urutan kedua Jakarta (Indonesia) di angka 153; urutan ketiga Kampala (Uganda) di angka 131, urutan keempat Kairo (Mesir) di angka 122 dan urutan kelima Beijing (China) di angka 119.

Baca Juga: Kualitas Udara Jakarta Lagi-lagi Memburuk, Ini Kota-kota di Indonesia Paling Berpolusi Hari Ini

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta telah meluncurkan platform pemantau kualitas udara terintegrasi hasil pantauan di 31 titik Stasiun Pemantau Kualitas Udara (SPKU) tersebar di kota metropolitan tersebut.

Dari SPKU tersebut, kemudian data yang diperoleh ditampilkan melalui platform pemantau kualitas udara sebagai penyempurnaan dari yang sudah ada sebelumnya dan sesuai dengan standar yang berlaku secara nasional.

Laman ini juga menampilkan data dari 31 SPKU di Jakarta yang mengintegrasikan data dari SPKU milik DLH Jakarta, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), World Resources Institute (WRI) Indonesia dan Vital Strategis.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI