Beberapa Tentara AS Terluka dalam Serangan Roket di Pangkalan Ain al-Asad Irak

Bella Suara.Com
Rabu, 07 Agustus 2024 | 04:10 WIB
Beberapa Tentara AS Terluka dalam Serangan Roket di Pangkalan Ain al-Asad Irak
Ilustrasi tentara Amerika Serikat. (AFP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Beberapa tentara Amerika Serikat terluka dalam serangan roket yang diduga menargetkan pasukan AS dan koalisi di pangkalan udara Ain al-Asad di Irak pada hari Senin.

“Indikasi awal menunjukkan bahwa beberapa personel AS terluka. Personel pangkalan sedang melakukan penilaian kerusakan pasca-serangan,” kata pejabat pertahanan AS kepada Al Arabiya, dikutip Selasa.

Menurut laporan Reuters, setidaknya lima personel AS terluka dalam serangan itu.

Ilustrasi tentara Amerika Serikat saat ditugaskan dalam misi di Irak. (AFP)
Ilustrasi tentara Amerika Serikat saat ditugaskan dalam misi di Irak. (AFP)

Serangan ini terjadi saat Timur Tengah bersiap menghadapi kemungkinan gelombang serangan baru oleh Iran dan sekutunya setelah pembunuhan anggota senior kelompok militan Hamas dan Hezbollah pekan lalu.

Baca Juga: Calon Cepu Akut: Mobil di AS akan Bisa Lapor Polisi jika Sopirnya Ngebut

Dua roket Katyusha ditembakkan ke arah pangkalan udara al-Asad di Irak barat. Salah satu sumber keamanan Irak mengatakan roket tersebut jatuh di dalam pangkalan.

Belum jelas apakah serangan ini terkait dengan ancaman Iran untuk membalas pembunuhan tersebut. Namun minggu lalu, Iran menyatakan bahwa AS bertanggung jawab atas pembunuhan pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, di Teheran karena dukungannya terhadap Israel.

Pejabat AS yang berbicara kepada Reuters dengan syarat anonim mengatakan bahwa salah satu orang Amerika yang terluka berada dalam kondisi serius. Jumlah korban ini berdasarkan laporan awal yang masih bisa berubah, kata mereka.

AS terus mengawasi apakah Iran akan menepati janjinya untuk merespons pembunuhan Haniyeh dua hari lalu di Teheran, salah satu dari serangkaian pembunuhan tokoh senior dalam kelompok militan Palestina di tengah perang antara Israel dan Hamas di Gaza.

Pentagon telah mengatakan akan mengerahkan tambahan jet tempur dan kapal perang Angkatan Laut ke Timur Tengah, saat Washington berupaya memperkuat pertahanan menyusul ancaman dari Iran serta sekutunya, Hamas dan Hezbollah.

Baca Juga: Kamala Harris Resmi Menjadi Calon Presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat

Irak, yang merupakan sekutu langka baik bagi AS maupun Iran, menjadi tuan rumah bagi 2.500 tentara AS dan memiliki milisi yang didukung Iran yang terkait dengan pasukan keamanannya.

Sebuah mobil lapis baja Humvee milik tentara Amerika Serikat di Kirkuk, Irak (Shutterstock).
Sebuah mobil lapis baja Humvee milik tentara Amerika Serikat di Kirkuk, Irak (Shutterstock).


Negara ini, telah menyaksikan serangan balasan yang meningkat sejak perang Israel-Hamas pecah pada bulan Oktober.

Irak menginginkan pasukan dari koalisi militer pimpinan AS mulai ditarik pada bulan September dan secara resmi mengakhiri pekerjaan koalisi pada September 2025. Menurut sumber Irak, dengan beberapa pasukan AS kemungkinan tetap dalam kapasitas penasihat yang dinegosiasikan ulang.

Baghdad telah berjuang untuk mengekang kelompok bersenjata yang didukung Iran yang telah menyerang pasukan AS di sana dan di negara tetangga, Suriah, puluhan kali sejak 7 Oktober.

Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani berbicara dengan Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken pada hari Minggu.

Seorang pejabat Irak mengatakan Blinken meminta al-Sudani untuk membantu menurunkan ketegangan regional dengan membantu meyakinkan Iran untuk mengurangi responsnya terhadap serangan Israel di Teheran yang menewaskan pemimpin Hamas pekan lalu.

Jenderal Angkatan Darat AS Michael “Erik” Kurilla, kepala Komando Pusat AS, saat ini berada di Timur Tengah. Salah satu pejabat AS mengatakan Kurilla berbicara dengan sekutu untuk memastikan adanya koordinasi jika terjadi serangan Iran terhadap Israel.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI