Daftar Sasaran Kerusuhan di Inggris Bocor, 38 Wilayah Jadi Target

Bella Suara.Com
Rabu, 07 Agustus 2024 | 03:05 WIB
Daftar Sasaran Kerusuhan di Inggris Bocor, 38 Wilayah Jadi Target
Aksi demonstrasi usai insiden penusukan massal di Inggris (Foto/Dok:PA)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Setelah gelombang kekacauan yang melanda Inggris minggu lalu, kelompok-kelompok sayap kanan berencana menggelar protes yang dapat menyebabkan gangguan lebih lanjut di berbagai kota.

Sebuah 'daftar target' yang berisi 38 area yang diduga menjadi sasaran kerusuhan pada hari Rabu mendatang telah bocor di media sosial. Sumber dari kepolisian menyatakan bahwa ancaman ini dianggap serius, dan hingga 2.000 petugas tambahan telah dikerahkan.

Pihak kepolisian bersiap untuk menghadapi potensi gangguan lebih lanjut, dengan setidaknya 30 pertemuan yang direncanakan untuk hari esok.

Kerusuhan di Inggris (Foto/Dok.Sky News)
Kerusuhan di Inggris (Foto/Dok.Sky News)

Kerusuhan yang terjadi secara luas di kota-kota seperti Manchester, Liverpool, Plymouth, dan Birmingham dipicu oleh pembunuhan brutal terhadap tiga gadis muda dalam serangan di Southport, Merseyside. Insiden ini meninggalkan banyak korban luka.

Baca Juga: PM Inggris Kecam Komentar Elon Musk soal 'Perang Saudara Tak Bisa Dihindari'

Kabar yang salah segera menyebar secara online, menyebutkan bahwa tersangka adalah seorang pengungsi Muslim. Namun, kemudian terungkap bahwa pelaku yang ditangkap oleh polisi adalah seorang pria kelahiran Cardiff dengan orang tua asal Rwanda.

Kelompok-kelompok sayap kanan dengan cepat mengorganisir puluhan protes dari Liverpool hingga Hull, dan dari Middlesbrough ke Plymouth, dengan banyak peserta terdengar meneriakkan slogan anti-Islam dan anti-imigrasi.

Banyak protes ini berakhir dengan kekerasan, termasuk pembakaran hotel-hotel yang menampung migran dan pengungsi serta serangan terhadap polisi di berbagai lokasi kerusuhan.

Lebih dari 400 tersangka telah ditangkap terkait dengan kekerasan yang terjadi di seluruh negeri.

Polisi menyadari adanya enam acara potensial pada hari Selasa, dan mereka memperkirakan hari Rabu akan menjadi hari yang sibuk karena mereka menanggapi laporan tentang setidaknya 30 pertemuan yang direncanakan.

Baca Juga: Berakhir Tragis, Kemunculan Tak Terduga Dua Lumba-Lumba di Sungai Thames Bikin Heboh

Situasi ini dipantau dengan ketat, dan petugas siap merespons. Ribuan petugas tambahan telah dikerahkan, dan di lokasi yang dianggap memiliki ancaman yang kredibel, mereka akan ditempatkan.

Di mana kerusuhan baru direncanakan?

Pesan di platform terenkripsi Telegram mengungkapkan bahwa 38 kota dan wilayah kemungkinan akan mengalami bentrokan.

Dari total 18.000 petugas yang dilatih khusus untuk menangani kerusuhan di Unit Dukungan Polisi di seluruh Inggris dan Wales, sekitar 30% atau 5.950 petugas telah dikerahkan.

Unit-unit ini terdiri dari satu inspektur, tiga sersan, delapan belas konstalbel, dan tiga pengemudi. Kapasitasnya telah meningkat sebanyak 2.200, menambah jumlah 3.750 petugas yang bertugas pada akhir pekan lalu.

Mobil yang terbakar saat kerusuhan Anti-Imigran di Inggris. (Dok.Sky News)
Mobil yang terbakar saat kerusuhan Anti-Imigran di Inggris. (Dok.Sky News)

Taktik lain yang digunakan termasuk teknologi pengenalan wajah untuk mengidentifikasi tersangka, pemantauan online, dan tim spesialis di setiap area kepolisian yang bertugas melacak para pelaku.

Polisi anti-terorisme juga menyelidiki kemungkinan terjadinya tindak pidana teror. Para pimpinan kepolisian meyakini bahwa kekerasan terburuk telah terlihat dan memperkirakan satu atau dua hari lagi kekerasan, tetapi mereka siap jika hal itu berlanjut.

Para aktivis sayap kanan merencanakan gelombang kekacauan baru minggu ini dengan hampir 40 lokasi yang dibagikan di saluran media sosial.

Perdana Menteri Keir Starmer mengutuk kerusuhan tersebut, menyebutnya sebagai tindakan kekerasan sayap kanan. Dia bersumpah bahwa mereka yang terlibat dalam kerusuhan akan menghadapi kekuatan penuh hukum.

Ia menambahkan bahwa orang-orang di Inggris memiliki hak untuk merasa aman.

"Namun kita telah melihat komunitas Muslim menjadi target... salut Nazi di jalanan." kata Starmer.

"Saya tidak akan menghindar untuk menyebutnya apa adanya kekerasan sayap kanan." lanjutnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI