Dokter Jelaskan Waktu yang Pas untuk Ganti Popok Anak Biar Tak Sebabkan Infeksi Saluran Kemih

Selasa, 06 Agustus 2024 | 17:51 WIB
Dokter Jelaskan Waktu yang Pas untuk Ganti Popok Anak Biar Tak Sebabkan Infeksi Saluran Kemih
Ilustrasi bayi yang baru lahir memakai popok. (Freepik/rawpixel.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Malas ganti popok anak yang menjadi tanggungjawab orang tua bisa jadi pemicu masalah kesehatan yang serius. Dokter spesialis anak dr. Ina Zarlina, Sp.A(K)., mengingatkan bahwa sering telat mengganti popok bisa memicu anak terkena infeksi saluran kemih (ISK).

"Ada penelitian, kalau enggak salah di Jepang, semakin jarang mengganti popok itu memang risiko infeksinya meningkat,” kata dokter Ina dalam diskusi media secara daring bersama Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Selasa (6/8/2024).

Makin banyaknya jenis popok, termasuk superdry atau yang mudah kering, bisa jadi memicu orang tua makin malas menggantinya karena merasa tidak basah.

“Sekarang, popok itu banyak sekali jenisnya. Mulai dari yang superdry (kering), super menyerap, tentu dengan keadaan yang superdry gitu memang orangtua malas mengganti karena terasa masih kering,” ujar dokter Ina.

Baca Juga: Ingin Kulit Wajah Segar? Ini Rutinitas yang Wajib Dicoba

Kepada orangtua, dia mengingatkan agar rajin mengganti popok anak setiap empat jam sekali. Walaupun popok anak masih dirasa kering, tetapi tetap harus diganti apabila sudah empat jam dipakai

“kalau memang anak masih full pakai popok, tiap empat jam sekali diganti walaupun sepertinya masih kering. Karena bisa saja ada kontaminasi, pada anak-anak perempuan terutama, karena saluran kemihnya pendek dibanding anak laki-laki,” jelas Ina.

Infeksi saluran kemih bawah atau sistitis menjadi penyakit yang paling rentan terjadi pada anak yang jarang ganti popok.

Ina menjelaskan bahwa infeksi saluran kemih terjadi karena bakteri berkembang biak di saluran kemih. Infeksi itu menyebabkan invasi ke jaringan dan menyebabkan peradangan di dalamnya.

Infeksi saluran kemih bawah atau sistitis terbatas pada saluran kemih bagian bawah, yaitu di kandung kemih. Gejalanya biasanya seperti bolak-balik buang air kecil, nyeri, buang air kecil tapi tidak keluar semua.

Baca Juga: Ingin Terhindar dari Virus HPV? Lakukan Ini Sekarang Juga

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI