Suara.com - Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta berencana mengangkat 2.650 guru honorer mendapatkan status Kontrak Kerja Individu (KKI). Mereka adalah tenaga honorer yang bakal diputus kontraknya oleh Disdik DKI.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disdik DKI, Budi Awaluddin mengatakan, awalnya pihak Disdik sempat menyatakan ada 4.000 guru honorer yang bakal diangkat sebagai KKI. Namun, setelah ditelusuri lebih lanjut, jumlah tenaga honorer yang mengajar di sekolah-sekolah Jakarta adalah 2.650 orang.
"Jadi, (sebanyak) 2.650 (orang) adalah guru honorer dan sekitar 1.400-annya adalah tenaga pendidik. Tenaga pendidik itu bisa administrasi, lalu petugas kebersihan, petugas keamanan," ujar Budi kepada wartawan, Selasa (6/8/2024).
Karena itu, Budi memastikan 2.560 guru honorer itu akan menjadi prioritas untuk diangkat sebagai KKI.
Baca Juga: Usai Didesak DPRD, Heru Budi Siap Angkat 4.000 Guru Honorer jadi KKI
"Kami utamakan nanti adalah guru honorernya, yang jumlahnya sekitar 2.650, dan juga ada tendiknya juga akan kita masukkan juga ke KKI, tapi mungkin enggak semua," ucap Budi.
Sebelum melakukan pengangkatan, Budi mengaku bakal lebih dulu mendiskusikannya dengan DPRD DKI. Jika seluruhnya dijadikan KKI, maka diperlukan penambahan anggaran. Sebab, awalnya untuk tahun ini, Disdik hanya berencana merekrut 1.700 KKI. Namun, ia meyakini dewan Kebon Sirih bakal setuju karena dari awal rencana ini tak ditentang.
"Ini nanti kami akan diskusikan juga dengan DPRD DKI tentunya. Ya, mudah-mudahan [disetujui]. Mereka (DPRD DKI) kan berkomitmen ya untuk melakukan itu," pungkasnya.
Diangkat usai Diputus Kontrak
Sebelumnya, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono berencana mengangkat seluruh guru honorer di Jakarta yang berjumlah 4.000 orang menjadi Kontrak Kerja Individu (KKI). Hal ini dilakukan setelah ada permintaan dari DPRD DKI.
Heru pun meminta jajarannya di Dinas Pendidikan (Disdik) bersama Sekretaris Daerah (Sekda) untuk memproses rencana ini. Heru mengakui memang lebih baik mengangkat seluruh guru honorer tahun ini ketimbang secara bertahap.
"Iya ya, yang 4.000 (guru honorer). Ini yang Ini yang nanti saya minta Kepala Dinas Pendidikan koordinasi dengan Sekda, tentunya dengan persetujuan DPRD, itu lebih baik kalau diproses sekarang semuanya di tahun 2024 lebih baik," ujar Heru di gedung DPRD DKI, Kamis (25/7/2024).
Heru mengatakan, sebenarnya tahun 2024 ini pihaknya mengadakan rekrutmen KKI untuk kuota 1.700 orang saja. Namun, setelah adanya persoalan pemberhentian guru honorer ini, ia mempertimbangkan penambahan kuota.
"Kemarin kan kita lihat anggarannya ya (untuk kuota) 1.700, tapi usulan hari ini, saya juga kemarin berpikir seperti itu, tapi mekanisme masalah tahapan-tahapan keuangan kan harus dilalui," jelasnya.
Karena itu, ia bakal membahas bersama DPRD DKI terkait kemampuan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI tahun 2024.
"Jadi kalau ini sudah setuju DPRD dengan pemerintah Provinsi DKI Jakarta, kita lihat prosesnya ya, lebih baik seperti itu," pungkasnya