Suara.com - Pelaku penembakan yang menewaskan GF (40), warga negara Indonesia di Miri, Sarawak, Malaysia masih misterius. Hingga kini kepolisian Malaysia masih memburu pelaku penembakan terhadap pria asal Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) tersebut.
Perihal pencarian terhadap buronan penembak mati WNI itu diungkapkan oleh Konsul Jenderal RI Kuching R Sigit Witjaksono. Menurut Sigit, berdasar pesan singkat yang diterimanya di Kuala Lumpur, Senin (5/8) malam, polisi setempat masih kesulitan menyelidiki kasus tersebut karena lokasi tewasnya GF berada di hutan belantara.
Diketahui, GF ditemukan tewas mengenaskan di ladang sawit pribadi di kawasan Sepupok, Batu Niah, Miri, Sarawak, dari Ibu Pejabat Polis Daerah (IPD) Miri (setingkat Polres), Rabu (31/7/2024) lalu.
Meski demikian ia mengatakan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Kuching akan terus berkoordinasi dengan kepolisian setempat terkait penyelidikan kasus itu, dan berharap tersangka dapat ditemukan untuk diadili serta dijatuhi hukuman sesuai hukum yang berlaku di Malaysia.
Baca Juga: Pekerja Migran Asal Lombok Timur Ditembak di Kebun Sawit Malaysia, Begini Kondisinya
Polisi Malaysia menginformasikan WNI tersebut diduga merupakan korban pembunuhan.
Bagian forensik Rumah Sakit Miri telah melakukan autopsi terhadap jenazah korban yang sebelumnya bekerja sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI) tanpa dokumen pada Rabu dan diketahui penyebab kematian adalah akibat tembakan di bagian dada.
Untuk menindaklanjuti informasi mengenai kematian WNI tersebut, pada Senin (5/8), KJRI Kuching telah melakukan pertemuan dengan Ketua Polis Daerah Miri, ACP Alexson Naga Anak Chabu, di kantor IPD Miri.
Kronologi WNI Tewas di Malaysia
Dalam pertemuan tersebut diinformasikan bahwa peristiwa penembakan terjadi pada Senin (29/7), sekitar pukul 08.00 waktu setempat (pukul 07.00 WIB).
Baca Juga: Terekam CCTV! Detik-detik Pria Tembak Mati Jemaah Masjid di Philadelphia hingga 17 Kali
Tidak ada saksi mata yang melihat saat terjadinya penembakan, namun ada empat saksi yang juga merupakan WNI bekerja di ladang yang sama dengan korban mendengar suara ledakan.
Saat saksi mencari sumber suara ledakan mereka melihat korban sudah terbaring dengan luka di sekujur tubuh, namun masih bernyawa.
Para saksi segera membawa korban ke pondok terdekat, di mana korban sempat mengatakan bahwa ada pencuri yang masuk ke dalam pondoknya, sebelum akhirnya korban meninggal dunia.
Pihak IPD Miri telah mengambil kesaksian keempat orang WNI tersebut dan melakukan pencarian terhadap pelaku penembakan, namun medan hutan belantara di sekitar lokasi kejadian turut menghambat proses pencarian tersangka.
Pihak kepolisian Miri juga menambahkan bahwa luka di sekujur tubuh korban terjadi karena pelaku menggunakan senapan Lantak (senapan buatan) dengan peluru tabur yang mengakibatkan banyaknya luka tersebar di tubuh korban, dengan tiga luka tembakan fatal yang menembus tubuh korban di bagian dada yang berakibat fatal.
Saat ini jenazah korban yang kemudian diketahui bernama Ghafur tersebut masih disimpan di Rumah Sakit Umum Miri. Menurut Konjen Sigit, pihak majikan atau pemilik ladang, di mana korban bekerja sedang mengurus proses pengiriman jenazah untuk dapat dimakamkan di kampung halamannya. (Antara)