Suara.com - Kebijakan sekolah gratis di Jakarta nantinya tidak akan menyasar seluruh sekolah swasta. Sebab, sekolah yang dianggap berada di grade A dan B tak akan ikut diikutsertakan dalam program ini.
Pelaksana Tugas (Plt) Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta, Budi Awaluddin mengatakan, setidaknya ada 405 sekolah swasta yang tidak masuk program sekolah gratis.
Ratusan sekolah ini biasanya memiliki peserta didik dari kalangan menengah ke atas dan tidak berstatus sebagai penerima bantuan operasional sekolah (BOS).
"Ada (sekolah swasta) yang tidak menerima dana BOS, itu ada sekitar 405 (sekolah). Jadi, mereka memang sudah mandiri ya, tidak menerima dana BOS dari pemerintah pusat. Nah, yang akan kita hapuskan (biaya sekolahnya) adalah mereka (sekolah swasta) yang menerima dana BOS," ujar Budi di Jakarta Selatan, Senin (5/8/2024).
Baca Juga: Wacana Gratiskan Sekolah Swasta di Jakarta, Heru Budi Sebut Bukan untuk Siswa Mapan
Budi mencontohkan, salah satu sekolah yang tak digratiskan adalah Yayasan Pendidikan Al-Azhar Indonesia untuk jenjang SD sampai SMA.
Sementara, untuk jumlah sekolah grade D dan C yang bakal digratiskan, Budi mengaku tak mengingat berapa jumlahnya.
"Kalau misalkan Al-Azhar, ya tentu ini kan grade-nya tinggi ya. Jadi, mereka yang memang swasta yang sudah mungkin seperti itu, kita tidak akan masukkan (dalam rencana biaya sekolah gratis)," ucap dia.
"Ada, cukup banyak (sekolah swasta yang biaya pendidikannya akan digratiskan], nanti kita cek datanya. Ada sampai seribu [sekolah swasta)," lanjutnya.
Terkait program ini, Budi menyebut pihaknya masih menyusun naskah akademik. Jika sudah rampung, naskah akademik itu nantinya akan dikonsultasikan ke sejumlah lembaga/instansi untuk mendapatkan persetujuan.
Baca Juga: Sekolah Swasta Di Jakarta Bakal Digratiskan, Disdik DKI Sedang Susun Naskah Akademik
"Masih dalam tahap kajian naskah akademik. Setelah itu fix, baru nanti kita sosialisasikan, baik ke DPRD DKI dan juga Kemendikbud," katanya.