Pengadilan Militer Israel Perpanjang Hukuman Lima Tentara yang Memperkosa Tahanan Palestina

Bella Suara.Com
Senin, 05 Agustus 2024 | 19:16 WIB
Pengadilan Militer Israel Perpanjang Hukuman Lima Tentara yang Memperkosa Tahanan Palestina
Ilustrasi pelecehan seksual. (Suara.com/Ema Rohimah)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengadilan militer Israel, memutuskan untuk memperpanjang penahanan lima tentara yang dituduh melakukan pelecehan terhadap seorang tahanan Palestina dari Gaza. Keputusan ini diumumkan pada hari Minggu, sebagaimana dilaporkan oleh media lokal setempat.

Kasus ini terjadi di Penjara Sde Teiman, yang terletak di gurun Negev, selatan Israel.

Penahanan kelima tentara ini akan berlangsung hingga Selasa mendatang, menurut harian Israel, Yedioth Ahronoth.

Sebelumnya, pada 29 Juli, otoritas penyiaran resmi Israel, KAN, melaporkan bahwa sepuluh tentara ditahan karena menyebabkan cedera serius pada tahanan Palestina. Namun, lima dari mereka kemudian dibebaskan.

Baca Juga: Humanitarian Aid Continues, Wujud Human Initiative dan Mitra Kolaborasi Bangun Komitmen Dukung Palestina

Laporan hak asasi manusia baru-baru ini dari berbagai organisasi Palestina, Israel, dan internasional mengungkapkan bahwa tahanan dari Gaza sering kali mengalami penyiksaan di penjara. Kondisi ini bahkan telah menyebabkan kematian puluhan tahanan.

Saat ini, Mahkamah Agung Israel tengah mempertimbangkan petisi dari organisasi HAM lokal yang menuntut penutupan penjara tersebut. Penjara itu terkenal karena kelalaian medis yang dialami oleh para tahanan Palestina.

Di tengah situasi ini, Israel menghadapi kecaman internasional terkait operasi militer mereka di Gaza.

Meskipun Dewan Keamanan PBB telah mengeluarkan resolusi untuk gencatan senjata, serangan brutal Israel di Gaza masih berlanjut sejak Oktober tahun lalu.

Menurut otoritas kesehatan setempat, hampir 39.600 warga Palestina telah tewas dalam konflik ini, dengan mayoritas korban adalah wanita dan anak-anak. Selain itu, sekitar 91.400 orang terluka.

Baca Juga: Siapa Keluarga Rothschild, Konglomerat Yahudi 'Pengendali' Bank Raksasa Dunia

Hampir sepuluh bulan setelah perang, sebagian besar wilayah Gaza masih dalam kondisi hancur dan terisolasi akibat blokade yang menghalangi akses terhadap makanan, air bersih, dan obat-obatan.

Konflik ini telah menimbulkan dampak kemanusiaan yang sangat parah, dan masyarakat internasional terus mendesak agar diambil langkah-langkah segera untuk menghentikan kekerasan serta memastikan perlindungan bagi warga sipil di Gaza.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI