Suara.com - Ketegangan semakin meningkat usai warga Palestina dibatasi oleh Polisi Israel untuk masuk ke Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur pada Minggu (5/8/2024) waktu setempat.
Bahkan, segerombolan pemukim ilegal Israel memperoleh perlindungan kepolisian, sat menyerbu Masjid Al-Aqsa.
Pasukan Israel dan pemukim ilegal memasuki masjid yang menjadi titik ketegangan itu untuk melakukan ritual keagamaan.
Sementara polisi Israel mendirikan pos pemeriksaan di sekitar Kota Tua Yerusalem Timur, serta membatasi akses warga Palestina ke masjid.
Kabar tersebut disampaikan menurut kantor berita resmi Palestina, Wafa.
Baca Juga: Update Tragedi Longsor di India: 215 Orang Tewas, Ratusan Lainnya Hilang
Secara terpisah, Kementerian Wakaf dan Urusan Agama Palestina merilis laporan bulanan yang merinci peningkatan pelanggaran di Masjid Al-Aqsa dan Masjid Ibrahimi di Hebron, dengan melaporkan bahwa Israel telah melakukan 23 serangan ke Masjid Al-Aqsa pada Juli.
Laporan tersebut juga menyoroti bahwa pasukan Israel telah menghalangi panggilan untuk sholat di Masjid Ibrahimi sebanyak 43 kali bulan lalu dan mencegah warga Palestina memasuki masjid.
Penyerbuan pemukim ilegal ini terjadi di tengah ketegangan yang meningkat di seluruh Tepi Barat yang diduduki saat Israel melanjutkan serangan brutalnya di Jalur Gaza, yang telah menewaskan hampir 40.000 orang sejak Oktober lalu menyusul serangan oleh Hamas di wilayah yang dikuasai Israel. [Antara].