Cari Pemimpin yang Serius Urus Rakyat, Demokrat DKI: Jangan Jadikan Pilkada Jakarta Sebagai Lompatan ke Pilpres

Minggu, 04 Agustus 2024 | 19:34 WIB
Cari Pemimpin yang Serius Urus Rakyat, Demokrat DKI: Jangan Jadikan Pilkada Jakarta Sebagai Lompatan ke Pilpres
Bendera Partai Demokrat. [Ist]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Koalisi Indonesia Maju (KIM) resmi mengusung Ridwan Kamil dalam Pilgub DKI Jakarta. Usulan DPD Partai Demokrat DKI Jakarta untuk mencalonkan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono menjadi bakal calon gubernur DKI kandas.

Kepala Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) DPD Partai Demokrat DKI Jakarta, Taufik Hidayat (Tope) mengatakan, KIM harus mencari sosok pemimpin yang fokus mengurus Jakarta ke depan, bukan untuk menjadi batu loncatan agar bisa memiliki panggung untuk Pilpres 2029 mendatang. 

"Kalau koalisi sebelah kan menjadikan Jakarta ini sebagai batu loncatan untuk Pilpres. Kami memilih pemimpin Jakarta yang fokus membenahi masalah-masalah di Jakarta agar bisa menjadi kota global," kata Tope, saat dikonfirmasi, Minggu (4/8/2024).

Kepala Sekretariat Presiden yang juga Pj Gubernur Jakarta Heru Budi Hartono. (Suara.com/Novian)
Kepala Sekretariat Presiden yang juga Pj Gubernur Jakarta Heru Budi Hartono. (Suara.com/Novian)

Tope juga mengusulkan beberapa nama calon pendamping Ridwan Kamil sebagai bacaub dalam Pilgub DKI yang berasal dari Partai Demokrat.

Baca Juga: Anies Ogah Tanggapi Ridwan Kamil Bakal Maju Di Pilkada DKI: Fokus Saya Hanya Untuk Warga Jakarta

Adapun nama-nama yang diusulkan diantaranya Ketua DPD Partai Demokrat DKI Jakarta Mujiyono (MJN), Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Ali Muhammad Johan, Hingga Ketua DPP Partai Demokrat, Jansen Sitindaon untuk bakal calon gubernur.

Tope melihat, saat ini Jakarta didominasi oleh masyarakat dari suku Jawa. Sosok MJN dinilai bisa mendapatkan simpatik masyarakat suku Jawa yang berada si Jakarta.

"Mas MJN itu Jawa tulen, tapi dia sangat paham dan tahu solusi bagi permasalahan di Jakarta,” katanya.

“Dia memahami masalah kewilayahan karena Ketua Komisi A satu periode yang membawahi Walikota-Bupati, dikenal hingga RT/RW, juga pernah di Komisi C yang menangani masalah anggaran dan keuangan. Apalagi, mas MJN ini kan mantan auditor," tambahnya.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto memberikan dukungan kepada kader Gerindra Dedi Mulyadi untuk maju di Pilkada Jawa Barat.

Baca Juga: Dedi Mulyadi Bikin Peluang Jusuf Hamka Maju Pilkada DKI Tertutup, Golkar Diprediksi Pilih Ridwan Kamil

Dia menjelaskan bahwa keputusan tersebut merupakan hasil pertemuan antara DPD Partai Golkar dan DPD Partai Gerindra di Jawa Barat.

"Kemudian ada juga pertemuan antara calon gubernur Jawa Barat, saudara Dedi Mulyadi, dengan pengurus Golkar juga antara lain Wakil Ketua (DPRD Jabar) Pak Ade Ginanjar, jadi pembicaraan sudah sampai sana," kata Airlangga di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Jumat (2/8) malam.

Ridwan Kamil menanggapi soal Anies yang baru saja mendapat dukungan dari NasDem maju Pilkada DKI. (Suara.com/Dea)
Ridwan Kamil menanggapi soal Anies yang baru saja mendapat dukungan dari NasDem maju Pilkada DKI. (Suara.com/Dea)

Dengan begitu, kemungkinan Partai Golkar mengusung kadernya sendiri yang merupakan mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (RK) untuk kembali maju pada Pilkada Jawa Barat menjadi kandas.

Di sisi lain, Sekretaris Jenderal Partai Golkar Lodewijk F Paulus menjelaskan partainya membuka peluang untuk mengusung Ridwan Kamil di Jakarta.

"Pak Dedi di sana (Jawa Barat), berarti otw RK (Jakarta) jadi benar. Mungkin baliho dipasang lagi kali ya, gimana setuju enggak?" ujar Lodewijk.

Mengenai waktu pengumuman arah dukungan Partai Golkar untuk RK di Pilkada Jakarta, Lodewijk menyebut hal itu akan disampaikan sebelum batas akhir pendaftaran calon kepala daerah.

"Berarti, sebelum tanggal 27 (Agustus)," ucap Lodewijk.  

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI