Suara.com - Perwakilan Hamas di Iran, Khaled Qaddoumi mengenang momen bersama Ismail Haniyeh sebelum Pemimpinnya itu tewas dibunuh oleh Israel.
Menurutnya, Ismail Haniyeh sebelum meninggal dunia sempat menghadiri jamuan makan malam resmi kepresidenan setelah upacara pelantikan presiden baru Iran.
Qaddoumi berujar, usai menghadiri makan malam, Haniyeh kemudian pergi ke kediamannya yang sebelumnya ia tempati saat mengunjungi Iran.
Dia menambahkan bahwa kediaman tersebut diperuntukkan bagi tamu-tamu penting seperti perdana menteri dan menteri.
Baca Juga: Serangan Udara Israel Tewaskan Komandan Hamas di Tepi Barat
"Tempat tinggalnya saat itu berada di lantai empat," ujar dia.
Dia meyakini bahwa Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh kemungkinan dibunuh oleh roket atau proyektil yang ditembakkan ke gedung tempat dia menginap.
Dilaporkan Anadolu pada Sabtu, mengatakan asumsi tersebut berdasarkan kerusakan langit-langit dan dinding ruangan yang kemungkinan mengindikasikan bahwa tempat itu terkena serangan roket atau proyektil dari luar.
"Namun, masalah ini diserahkan kepada laporan teknis," katanya.
"Tim teknis bekerja keras untuk mendapatkan fakta... jadi masih terlalu dini untuk menyampaikan penilaian apa pun terkait masalah ini," sambungnya.
Terkait laporan New York Times yang mengklaim sebuah alat peledak disembunyikan di kamar Haniyeh dua bulan sebelum serangan, Qaddoumi mengesampingkan kemungkinan tersebut.
"Ini tidak rasional dan tidak berdasarkan temuan ilmiah apa pun," ucapnya.
Untuk diketahui, Haniyeh dibunuh pada Rabu (31/7) di ibu kota Iran, Teheran. Hamas dan Iran menyalahkan Israel atas pembunuhan tersebut, tetapi Tel Aviv belum mengonfirmasi atau membantah bertanggung jawab.