Suara.com - Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Lloyd Austin memerintahkan pengiriman tambahan pesawat tempur serta kapal penjelajah dan perusak berkemampuan pertahanan rudal balistik ke Eropa dan Timur Tengah. Langkah ini diambil untuk meningkatkan perlindungan pasukan AS serta mendukung pertahanan Israel.
Selain itu, Austin juga ingin memastikan kesiapan AS dalam menghadapi berbagai kemungkinan terkait respon terhadap ancaman terbaru Iran.
“Untuk itu, Menteri Austin telah memerintahkan penyesuaian postur militer AS yang dirancang untuk meningkatkan perlindungan pasukan AS, meningkatkan dukungan bagi pertahanan Israel, dan memastikan Amerika Serikat siap merespons berbagai kontingensi,” ujar Wakil Sekretaris Pers Pentagon, Sabrina Singh seperti dikutip Suara.com dari Al Arabiya, Sabtu.

Austin juga memerintahkan penggantian kelompok kapal induk USS Theodore Roosevelt dengan USS Abraham Lincoln untuk mempertahankan kehadiran kelompok kapal induk di Timur Tengah. Pentagon juga bersiap untuk menambah sistem pertahanan rudal berbasis darat.
Selain itu, satu skuadron pesawat tempur tambahan akan dikirim ke Timur Tengah untuk memperkuat kemampuan dukungan udara defensif.
Saat ini, terdapat sekitar 30.000 pasukan AS di Timur Tengah, dengan pangkalan terbesar di Qatar, Al-Udeid.
Pentagon telah mengerahkan beberapa kapal perang dan aset militer lainnya ke Timur Tengah segera setelah serangan Hamas pada 7 Oktober lalu terhadap Israel. Tujuan utamanya adalah untuk memberikan pesan pencegahan kepada Iran atau kelompok-kelompok yang didukungnya agar tidak membuka front kedua.
Seorang pejabat AS mengonfirmasi kepada Al Arabiya, bahwa ada setidaknya 12 kapal perang Amerika di kawasan tersebut, termasuk kapal induk Roosevelt.
Singh menyatakan bahwa penyesuaian postur ini menambah berbagai kemampuan militer yang dimiliki AS di kawasan tersebut, termasuk USS WASP Amphibious Ready Group/Marine Expeditionary Unit (ARG/MEU) yang beroperasi di Mediterania Timur.
Sebelumnya, Iran maupun kelompok militan Lebanon, Hizbullah, telah bersumpah untuk membalas Israel serta pihak yang berada di belakangnya atas pembunuhan dua pejabat tinggi Hizbullah, Fuad Shukr dan Hamas, Ismail Haniyeh.