Dianggap Sebagai Musuh Besar Israel, Intelijen Zionis Ternyata Punya Kenangan Pahit dengan Khaled Mashal

Andi Ahmad S Suara.Com
Sabtu, 03 Agustus 2024 | 03:20 WIB
Dianggap Sebagai Musuh Besar Israel, Intelijen Zionis Ternyata Punya Kenangan Pahit dengan Khaled Mashal
Foto arsip - Tentara Israel terlihat dekat perbatasan Jalur Gaza di Israel selatan pada 6 Januari 2024. [Xinhua/JINI/Ilan Assayag]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Sebagai pemimpin biro politik Hamas dari 1996 hingga 2017, Khaled Mashal memainkan peran penting dalam membangun hubungan internasional untuk Hamas.

Dilansir juga dari The New York Times Khaled dikenal sebagai diplomat ulung yang berhasil mendapatkan dukungan dari berbagai negara, termasuk Iran, Qatar, dan Turki.

Meskipun mendukung perlawanan bersenjata terhadap Israel, Mashal juga pernah terlibat dalam upaya perundingan tidak langsung dengan Israel.

Di bawah kepemimpinannya, Hamas mengalami beberapa perubahan strategis, termasuk penerbitan dokumen kebijakan baru pada 2017 yang menunjukkan sedikit pergeseran menuju pendekatan politik yang lebih pragmatis.

Mashal juga mendorong pendekatan perlawanan non-kekerasan dalam beberapa situasi, meskipun sayap militer Hamas tetap aktif.

Sumber Hamas mengatakan Mashal diperkirakan akan dipilih sebagai pemimpin tertinggi kelompok tersebut untuk menggantikan Ismail Haniyeh.

Selain Mashal, dua pejabat senior Hamas di Doha yakni Mousa Abu Marzouk dan Khalil al-Hayya juga disebut-sebit bakal masuk dalam bursa calon pengganti Haniyeh.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI