Dianggap Sebagai Musuh Besar Israel, Intelijen Zionis Ternyata Punya Kenangan Pahit dengan Khaled Mashal

Andi Ahmad S Suara.Com
Sabtu, 03 Agustus 2024 | 03:20 WIB
Dianggap Sebagai Musuh Besar Israel, Intelijen Zionis Ternyata Punya Kenangan Pahit dengan Khaled Mashal
Foto arsip - Tentara Israel terlihat dekat perbatasan Jalur Gaza di Israel selatan pada 6 Januari 2024. [Xinhua/JINI/Ilan Assayag]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemimpin Politik Palestina, Khaled Mashal saat ini tengah digadang-gadang akan menjadi pemimpin Hamas menggantikan Ismail Haniyeh yang sudah meninggal dunia oleh Israel, Rabu (31/7/2024).

Melansir dari berbagai pemberitaan Al Jazeera, Khaled Mashal ternyata menjabat Kepala Biro Politik Hamas dari 1996 hingga 2017.

Bahkan, berdasarkan pemberitaan itu, Khaled Mashal sendiri berhasil mempermalukan Intelijen Zionis Israel karena gagal membunuhnya.

Kegagalan Intelijen Zionis tentu menjadi pukulan dan kenangan pahit bagi Israel lantaran gagal membunuh seorang Khaled Mashal.

Baca Juga: Siapa Khaled Mashal? Sosok Yang Digadang-gadang Gantikan Ismail Haniyeh

Khaled Mashal juga dianggap sebagai musuh besar bagi Israel, lantaran dia sangat berani dan bertanggung jawab atas kematian warga Israel selama bertahun-tahun.

Sosok Khaled Mashal

Khaled Mashal Sosok Yang Digadang-gadang Gantikan Ismail Haniyeh [Ist]
Khaled Mashal Sosok Yang Digadang-gadang Gantikan Ismail Haniyeh [Ist]

Khaled Mashal adalah salah satu tokoh kunci dalam Hamas dan disebut-sebut sebagai kandidat kuat untuk menggantikan Ismail Haniyeh.

Khaled Mashal sendiri lahir pada 1956 di Silwad, dekat Ramallah, Mashal pindah ke Kuwait bersama keluarganya saat masih muda.

Ia juga menempuh pendidikan di bidang teknik di Universitas Kuwait dan mulai terlibat dalam kegiatan politik selama masa kuliahnya.

Baca Juga: Ismail Haniyeh Telah Berjuang di Jalan Allah, Dubes Iran: Dia Seorang Pejuang Kemerdekaan Palestina

Pada 1987, Mashal bergabung dengan Hamas dan segera menjadi salah satu anggotanya yang paling berpengaruh.

Sebagai pemimpin biro politik Hamas dari 1996 hingga 2017, Khaled Mashal memainkan peran penting dalam membangun hubungan internasional untuk Hamas.

Dilansir juga dari The New York Times Khaled dikenal sebagai diplomat ulung yang berhasil mendapatkan dukungan dari berbagai negara, termasuk Iran, Qatar, dan Turki.

Meskipun mendukung perlawanan bersenjata terhadap Israel, Mashal juga pernah terlibat dalam upaya perundingan tidak langsung dengan Israel.

Di bawah kepemimpinannya, Hamas mengalami beberapa perubahan strategis, termasuk penerbitan dokumen kebijakan baru pada 2017 yang menunjukkan sedikit pergeseran menuju pendekatan politik yang lebih pragmatis.

Mashal juga mendorong pendekatan perlawanan non-kekerasan dalam beberapa situasi, meskipun sayap militer Hamas tetap aktif.

Sumber Hamas mengatakan Mashal diperkirakan akan dipilih sebagai pemimpin tertinggi kelompok tersebut untuk menggantikan Ismail Haniyeh.

Selain Mashal, dua pejabat senior Hamas di Doha yakni Mousa Abu Marzouk dan Khalil al-Hayya juga disebut-sebit bakal masuk dalam bursa calon pengganti Haniyeh.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI