Suara.com - Kejaksaan Agung (Kejagung) telah mengajukan pencegahan berpergian ke luar negeri terhadap Gregorius Ronald Tannur. Pengajukan pencekalan disampaikan ke pihak Imigrasi.
Meski hal itu merupakan kewenangan Mahkamah Agung, namun bisa saja dilakukan oleh Kejagung.
Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung, Harli Simanjuntak, mengatakan pengajuan ini dilakukan di tingkat Kejaksaan Tinggi Jawa Timur. Pengajuan sendiri dilakukan agar Ronald Tannur tidak melarikan diri ke luar negeri.
"Kewenangan menahannya ini kan sudah di pengadilan, tetapi karena kami juga berkepentingan, maka itu yang sedang dicari solusinya, dicari jalannya, supaya yang bersangkutan ini tidak sampai bepergian, sehingga bisa dilakukan monitoring," kata Harli, kepada awak media, Jumat (2/8/2024).
"Kemarin Imigrasi sudah memberikan pandangan walaupun merupakan kewenangan dari Mahkamah Agung, hal tersebut dapat dilakukan," tambahnya.
Saat ini, lanjut Harli, salinan putusan perkara Ronald Tannur sudah diterima oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Negeri Surabaya.
Meski kasasi telah dipastikan bakal diajukan, namun saat ini pihak JPU masih menelaah poin-poin yang ada dalam pertimbangan hakim untuk diajukan dalam materi kasasi.
Harli menjelaskan, JPU akan menelaah dan sangat hati-hati dalam merinci materi kasasi demi memperjuangkan hak korban.
"Kami terus melakukan inventarisasi terhadap fakta-fakta persidangan yang selama ini sudah terungkap. Kemudian, membaca berkas perkara lagi, membuat ceklis, persesuaian antara data-data dan fakta, dan semua yang berkembang dalam persidangan itu," jelas Harli.
Baca Juga: Misteri Vonis Bebas Pembunuh Dini Sera, Ayah Korban: Saya Orang Bodoh Saja Kaget!
Saat ini, JPU Kejari Surabaya memiliki waktu 14 hari dari waktu vonis dibacakan untuk mengajukan kasasi.