Pemimpin Hamas itu gugur bersama ajudannya akibat serangan rudal yang menargetkan kediamannya di Teheran utara, Iran sekitar pada Rabu (31/7).
Ketegangan Iran-Israel Meningkat
![Warga Iran memegang potret mendiang pemimpin Hamas Ismail Haniyeh selama prosesi pemakamannya di Teheran, Iran, Kamis (1/8/2024). [AFP]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/08/01/81006-pemakaman-pemimpin-hamas-ismail-haniyeh-di-iran.jpg)
Ketegangan Iran dan Israel semakin meningkat usai Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh tewas pada Rabu (31/7/2024) kemarin, hal itu nampaknya sangat berdampak terhadap keamanan penerbangan ke dua negara tersebut.
Seperti yang terjadi kali ini, maskapai penerbangan Jerman, Lufthansa, membatalkan semua penerbangan ke Tel Aviv, Israel, dan ke Beirut, Lebanon karena alasan keamanan, Jumat (2/8/2024).
Informasi itu disampaikan menurut media setempat yang menyampaikan maskapai tersebut membatalkan semua penerbangan ke Tel Aviv hingga 8 Agustus karena perkembangan terkini antara Israel dan Iran.
Penerbangan ke ibu kota Lebanon, Beirut, akan ditangguhkan hingga 12 Agustus, menurut surat kabar Jerman itu.
Dalam perkembangan terkait, penerbangan Lufthansa Airlines dari Munich ke Tel Aviv pada Kamis pagi mendarat di Lanarca, Administrasi Siprus Yunani.
Pesawat itu kemudian kembali ke Jerman setelah awak menolak terbang ke Israel di tengah peningkatan ketegangan dengan Iran.
Maskapai penerbangan Jerman itu juga mengumumkan pada Rabu (31/7) bahwa mereka telah membatalkan dua penerbangan malam ke Israel -- dari Frankfurt dan Munich -- pada Senin karena peningkatan ketegangan antara Israel dan Hizbullah.
Baca Juga: Ketegangan Iran-Israel Meningkat, Maskapai Lufthansa Jerman Hentikan Penerbangan ke Tel Aviv
Situasi keamanan Timur Tengah memburuk setelah pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran dan klaim Israel bahwa tentaranya telah membunuh seorang komandan tinggi Hizbullah di Beirut. [Antara].