Kronologi Imane Khelif Bertinju di Olimpiade: Tak Selalu Dominan, Pernah Kalah dari Atlet Irlandia Kok!

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Jum'at, 02 Agustus 2024 | 18:32 WIB
Kronologi Imane Khelif Bertinju di Olimpiade: Tak Selalu Dominan, Pernah Kalah dari Atlet Irlandia Kok!
Imane Khelif. (Instagram/@imane_khelif_10)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Atlet tinju asal Aljazair, Imane Khelif, baru-baru ini mencuri perhatian dunia di Olimpiade Paris 2024. Khelif berhasil mengalahkan lawannya, Angela Carini dari Italia, hanya dalam waktu 46 detik. Keputusan cepat Carini untuk mundur setelah menerima pukulan keras di hidungnya memicu perdebatan mengenai kelayakan Khelif berkompetisi di kategori wanita.

Kronologi Imane Khelif dalam pertandingan di Olimpiade pun menarik perhatian netizen. Benarkah dia dominan dan tak pernah kalah?

Rupanya Imane Khelif bukan petinju dominan dan tak pernah kalah. Catatan rekor menunjukkan Imane pernah kalah hingga 9 kali. Bahkan dalam Olimpiade Tokyo 2020 lalu, Imane Khelif harus puas di perempatfinal karena kalah melawan petinju Irlandia Kellie Harrington. Potongan pertandingannya dengan Harrington pun viral di media sosial, dan memperlihatkan Imane bertanding secara kepayahan.

Sementara itu, pada Kejuaraan Dunia Tinju 2023 yang berada di bawah naungan International Boxing Association (IBA), Khelif dilarang tampil dalam partai final karena memiliki kromosom XY, molekul DNA yang umumnya ada pada pria. Keputusan ini menyebabkan spekulasi di media sosial, dengan banyak yang mengira Khelif adalah transgender, mengingat kondisi fisik dan kekuatannya yang luar biasa.

Baca Juga: Prediksi Mesir vs Paraguay di Perempat Final Olimpiade 2024 Malam Ini

IBA mengungkapkan bahwa Khelif tidak menjalani uji testosteron tetapi mengikuti tes terpisah yang menunjukkan hasil bahwa dirinya mungkin seorang transgender. Tes tersebut mengungkapkan bahwa Khelif memiliki kromosom XY. Namun, kromosom XY saja tidak cukup untuk mendefinisikan seseorang sebagai laki-laki, karena karakteristik seksual primer dan sekundernya juga harus diperhatikan.

Menurut Superior Institute of Health (ISS), karakteristik seksual primer mencakup gonad, tempat sel reproduksi, serta hormon seks diproduksi, sedangkan karakteristik seksual sekunder mencakup timbre suara, massa otot, distribusi rambut, hingga perkembangan payudara. Ketidaksesuaian karakteristik seksual ini dikenal sebagai perbedaan jenis kelamin perkembangan (DSD) atau variasi karakteristik jenis kelamin (VSC).

Sekitar 1,7% orang dapat memiliki variasi tersebut, salah satunya adalah sindrom insensitivitas androgen (AIS) yang disebabkan oleh mutasi genetik memengaruhi reseptor androgen. Peningkatan kadar testosteron pada atlet wanita dapat memberikan keuntungan fisik. Namun, hiperandrogenisme atau kondisi testosteron tinggi pada wanita juga bisa terjadi akibat sindrom ovarium polikistik hingga hiperplasia adrenal kongenital.

Komite Olimpiade Internasional (IOC) telah meninjau lebih lanjut dan menegaskan bahwa Imane Khelif layak berkompetisi di kategori wanita pada Olimpiade Paris 2024. Keputusan ini didasarkan pada peraturan dan pedoman IOC yang bertujuan memastikan kompetisi berjalan adil dengan tetap menghormati seluruh atlet.

Biodata Imane Khelif

Baca Juga: Polemik Petinju Imane Khelif di Olimpiade Paris 2024, Pihak IOC Akhirnya Buka Suara

  • Nama Lengkap: Imane Khelif
  • Tempat Lahir: Tiaret, Aljazair
  • Tanggal Lahir: 2 Mei 1999
  • Kebangsaan: Aljazair
  • Olahraga: Tinju Amatir
  • Prestasi Terkemuka: Juara 2 Kejuaraan Dunia Tinju Wanita IBA 2022, Peserta Olimpiade Tokyo 2020 dan Paris 2024

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI