Ketegangan Iran-Israel Meningkat, Maskapai Lufthansa Jerman Hentikan Penerbangan ke Tel Aviv

Andi Ahmad S Suara.Com
Jum'at, 02 Agustus 2024 | 17:08 WIB
Ketegangan Iran-Israel Meningkat, Maskapai Lufthansa Jerman Hentikan Penerbangan ke Tel Aviv
Ilustrasi Maskapai Penerbangan Jerman Hentikan Penerbangan ke Tel Aviv (unplash.com/John McArthur)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketegangan Iran dan Israel semakin meningkat usai Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh tewas pada Rabu (31/7/2024) kemarin, hal itu nampaknya sangat berdampak terhadap keamanan penerbangan ke dua negara tersebut.

Seperti yang terjadi kali ini, maskapai penerbangan Jerman, Lufthansa, membatalkan semua penerbangan ke Tel Aviv, Israel, dan ke Beirut, Lebanon karena alasan keamanan, Jumat (2/8/2024).

Informasi itu disampaikan menurut media setempat yang menyampaikan maskapai tersebut membatalkan semua penerbangan ke Tel Aviv hingga 8 Agustus karena perkembangan terkini antara Israel dan Iran.

Penerbangan ke ibu kota Lebanon, Beirut, akan ditangguhkan hingga 12 Agustus, menurut surat kabar Jerman itu.

Baca Juga: Israel Kembali Lakukan Serangan di Sekolah Jalur Gaza, Belasan Orang Tewas Tertimbun

Dalam perkembangan terkait, penerbangan Lufthansa Airlines dari Munich ke Tel Aviv pada Kamis pagi mendarat di Lanarca, Administrasi Siprus Yunani.

Pesawat itu kemudian kembali ke Jerman setelah awak menolak terbang ke Israel di tengah peningkatan ketegangan dengan Iran.

Maskapai penerbangan Jerman itu juga mengumumkan pada Rabu (31/7) bahwa mereka telah membatalkan dua penerbangan malam ke Israel -- dari Frankfurt dan Munich -- pada Senin karena peningkatan ketegangan antara Israel dan Hizbullah.

Situasi keamanan Timur Tengah memburuk setelah pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran dan klaim Israel bahwa tentaranya telah membunuh seorang komandan tinggi Hizbullah di Beirut.

Diberitakan sebelumnya, lagi dan lagi serangan terus diluncurkan oleh Israel ke Jalur Gaza, Palestina setelah mereka berhasil membunuh pemimpin Hamas Ismail Haniyeh pada Rabu (31/7/2024).

Baca Juga: Biden Sebut Pembunuhan Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh Tidak Membantu Gencatan Senjata di Gaza

Kali ini serangan dilakukan oleh Israel itu terhadap kamp pengungsi sementara di salah satu sekolah Kota Gaza, Palestina.

Perwakilan Pertahanan Sipil Palestina di Gaza, Mahmoud Basal mengatakan, kurang lebih ada belasan orang (Lebih dari 10) tewas akibat serangan Israel.

"Pembantaian yang dilakukan pasukan keamanan Israel kembali terjadi hari ini. Beberapa waktu lalu, salah satu sekolah di daerah Shejaiya, tempat tinggal banyak keluarga, diserang... saat ini, 10 jasad telah dibawa ke rumah sakit," kata Basal kepada wartawan.

Menurutnya, puluhan orang masih tertimbun reruntuhan. Serangan udara itu dipicu informasi intelijen yang mengindikasikan bahwa kelompok perjuangan Palestina, Hamas, menggunakan kompleks sekolah tersebut untuk merencanakan serangan terhadap Israel, kata tentara Israel (IDF).

"Berdasarkan intelijen IDF dan ISA (badan keamanan Israel), IAF (pasukan udara Israel) menyerang ekstremis yang beroperasi di dalam kompleks Sekolah Dalal di wilayah Shejaiya di Kota Gaza. Kompleks itu digunakan Hamas sebagai tempat persembunyian komandan dan operator sekaligus merencanakan serangan teror," ucap IDF.

"Sejumlah langkah telah diambil" sebelum terjadi serangan guna meminimalkan jumlah korban sipil, menurut IDF melalui akun Telegram.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI