Dilarang Salat, Korban Perdagangan Orang di Taiwan: Majikan Bilang 'Tuhan Kamu di Indonesia, Bukan di Sini

Jum'at, 02 Agustus 2024 | 16:50 WIB
Dilarang Salat, Korban Perdagangan Orang di Taiwan: Majikan Bilang 'Tuhan Kamu di Indonesia, Bukan di Sini
Maksud hati ingin mencari kehidupan lebih layak dengan bekerja di luar negeri, Maizidah Salas malah jadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO). (Suara.com/Lilis)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Akhirnya ketahuan kalau saya salat di kamar. Mereka bilang, 'Tuhan kamu di Indonesia, bukan di sini. Saya membayar kamu mahal itu untuk kerja, bukan untuk salat', gitu," ungkap Salas dengan suara bergetar.

Selama bekerja di tempat itu, sang majikan kerap mencari-cari kesalahan Sadas. Pada akhirnya, baru beberapa bulan bekerja, Sadas dipecat oleh majikannya karena berbagai alasan yang dibuat-buat.

Sempat mendapatkan majikan yang baik setelahnya, namun baru tiga bulan bekerja, pihak agensi justru memberinya kabar harus pulang ke Indonesia.

"Alasannya majikan lama tidak bisa mengambil pekerja migran asing kalau saya belum dipulangkan, karena saya terikat kontrak 3 tahun," ungkapnya.

Tetapi rupanya, alasan tersebut hanya akal-akalan pihak agensi. Dalam perjalanan di dalam mobil, Sadas mendapat tindak pelecehan seksual.

Sekuat tenaga, Sadas coba melarikan diri dari dalam mobil tersebut. Hingga akhirnya berhasil kabur, kejadian yang terjadi pada kurun waktu 2001-2002 itu, membawa Sadas jadi pekerja migran ilegal hingga tahun 2006.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI