Suara.com - Dalam sebuah kasus yang mengguncang Spanyol, Maria del Carmen Garcia harus menghadapi hukuman penjara setelah membakar hidup-hidup pelaku pemerkosaan putrinya.
Mengutip Mirror, kejadian ini terjadi setelah pelaku yang bernama Antonio Cosme, dibebaskan dari penjara usai menjalani hukuman sembilan tahun akibat pemerkosaan brutal terhadap putri Maria, Veronica, pada tahun 1998.
Maria del Carmen Garcia, yang tidak tahan melihat pelaku tersebut kembali bebas, beraksi dalam keadaan penuh amarah dan kepedihan.
Pada Juni 2005, setelah menghadapi Cosme di halte bus, Maria membeli bensin dan menuju bar tempat Cosme sering nongkrong. Di tengah amarah yang membara, ia menyiramkan bensin ke tubuh Cosme dan membakarnya hidup-hidup.
Cosme yang mengalami luka bakar hingga 90% dari tubuhnya akhirnya meninggal dunia beberapa hari kemudian di rumah sakit.
Setelah insiden tersebut, Maria mengaku kepada pihak berwenang bahwa niatnya bukanlah untuk membunuh tetapi untuk memberikan pelajaran yang berat kepada pelaku agar merasakan sebagian dari penderitaan putrinya.
Meskipun demikian, Maria del Carmen Garcia dijatuhi hukuman penjara sembilan setengah tahun atas tindakannya, yang kemudian dipangkas menjadi lima setengah tahun setelah banding.
Kasus ini memicu reaksi keras dari masyarakat. Berbagai petisi yang mendukung Maria bermunculan, menyerukan pengampunan dan peninjauan kembali terhadap hukumannya. Dukungan datang dari berbagai kalangan, termasuk upaya agar Maria dimasukkan dalam tradisi pengampunan Paskah Spanyol.
Meskipun Maria mengalami berbagai tantangan hukum, pada tahun 2017, ia memperoleh hak cuti siang hari dan akhirnya dibebaskan pada tahun berikutnya.
Baca Juga: Drama Transfer Panas! Barcelona dan Dani Olmo Dikabarkan Capai Kesepakatan