Suara.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan permohonan maaf atas salah dan khilaf selama dirinya bersama Wakil Presiden Ma'ruf Amin memimpin.
Menurut pengamat politik dari Citra Institute, Yusak Farhan permohonan maaf dari kepala negara memang sudah seharusnya.
Yusak mengatakan permohonan maaf dari Jokowi di ujung pemerintahannya merupakan sikap ksatria pemimpin.
"Memang sudah seharusnya Jokowi minta maaf karena banyak program yang belum tuntas selama 10 tahun menjabat presiden," kata Yusak kepada Suara.com, Jumat (2/8/2024).
"Kalau minta maaf, berarti Jokowi mengakui ada beberapa program yang belum maksimal di tengah kompleksitas tantangan global ke depan," katanya.
Menurut Yusak, publik tentu perlu mengapresiasi permohonan maaf Jokowi. Sebab, kata dia, permohonan maaf kepada rakyat bisa menjadi tradisi politik yang baik ke depan dalam kultur masyarakat Indonesia.
"Jokowi dipilih dan diberikan mandat oleh rakyat untuk memimpin. Ketika berakhir masa jabatannya, sudah seharusnya Jokowi berpamitan kepada rakyat," ujarnya.
Jokowi Minta Maaf
Presiden Jokowi memohon maaf atas segala salah dan khilaf selama memimpin sebagai kepala negara. Ia sekaligus mewakili Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyampaikan permohonan maaf serupa.
Baca Juga: Istana Bakal Undang Megawati Upacara 17 Agustus di IKN, PDIP: Bagaimana Kesediaan Ibu
Permohonan maaf itu disampaikan Jokowi saat pidato membuka acara Zikir dan Doa Kebangsaan 79 Tahun Indonesia Merdeka di halaman Istana Merdeka Jakarta, Kamis malam.
"Bapak Wakil Presiden, Bapak-Ibu sekalian, Saudara-saudara sebangsa dan setanah air, Dalam kesempatan yang baik ini, di hari pertama bulan kemerdekaan, bulan Agustus, dengan segenap kesungguhan dan kerendahan hati, izinkanlah saya dan Profesor KH Ma'ruf Amin ingin memohon maaf yang sedalam-dalamnya atas segala salah dan khilaf selama ini," kata Jokowi, Kamis (1/8/2024).
"Khususnya selama kami berdua menjalankan amanah sebagai Presiden Republik Indonesia dan sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia," sambung Jokowi.
Sebagai manusia, Jokowi menyampaikan ia bersama Ma'ruf tidak mungkin dapat menyenangkan semua pihak.
"Kami juga tidak mungkin dapat memenuhi harapan semua pihak," kata Jokowi.
Jokowi mengatakan kesempurnaan hanya milik Allah SWT. Sebagai manusia biasa, diakui Jokowi, dirinya tidak sempurna.
"Saya tidak sempurna, saya manusia biasa, kesempurnaan itu hanya milik Allah SWT. Hanya milik Allah, kerajaan langit dan bumi serta apapun yang ada di dalamnya, Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu," kata Jokowi.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini lantas mengajak seluruhnya untuk berdoa besama memohon pertolongan Allah SWT agar diberikan kemudahan untuk meraih cita-cira bangsa yang maju.
Jokowi memanjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT atas segala perlindungan dan anugerah bagi bangsa Indonesia.
"Sehingga kita mampu terus bertahan, mampu terus bertumbuh, walaupun dunia tengah dilanda berbagai krisis, ketidakpastian global, ketidakpastian geopolitik, perubahan iklim, dan ke depan tantangan yang kita hadapi juga tidak mudah.
Jokowi mengingatkan pentingnya persatuan bangsa dalam menghadapi tantangan zaman ke depan.
"Berbagai bentuk krisis dan tantangan baru akan bermunculan, akan selalu datang silih berganti. Oleh karena itu, sebagai bangsa kita harus selalu bersatupadu, setuju? Harus saling menguatkan, setuju? Harus saling membantu, setuju? Saling tolong menolong dan saling mendoakan," tutur Jokowi.
"Untuk keselamatan kita semuanya sebagai sebuah bangsa dan untuk kemajuan Indonesia yang kita cintai ini," ujarnya.