"Dimana-mana Starbucks. Bahkan ketika saya nginep di hotel, kartu hotelnya logonya logo Starbucks," jelasnya.

Hingga suatu hari, Zita dan keluarganya ditawari kopi oleh pihak restoran usai makan bersama. Namun, ia kembali terkejut karena yang datang malah kopi Starbucks.
"Makanya saya foto, karena saya marah sebenarnya, saya foto kopi itu, di caption (instagram) saya tulis 'lagi makan malem dikasih kopi, menurut kalian gimana'," tuturnya.
Ia mengaku tak berniat mencari sensasi dengan mengunggah foto itu. Justru sebaliknya, hal ini merupakan bentuk protes kepada pemerintah Arab Saudi yang seharusnya juga ikut memboikot Starbucks.
"Lagi marah saya makanya saya posting. Cuman secara pagam. Saya berusaha jelaskan, tapi ya sudah nggak apa-apa. kadang-kadang kan hanya waktu yang bisa menjelaskan," sesalnya.
Namun, yang terjadi malah Zita dihujat karena dianggap mendukung produk yang diboikot masyarakat Indonesia. Ia pun mengaku hingga sekarang masih merasa trauma setiap melihat gerai Starbucks.
"Saya sampai hari ini jadinya agak-agak trauma kalau ngeliat Starbucks. Saya sampai bingung di mal-mal masih aja rame Starbucks di Indonesia," pungkasnya.